Macam-Macam Kelalaian Manusia dan Pengingat untuk Mengatasinya

Ariska HidayatAriska Hidayat
6 min read

Kelalaian adalah salah satu sifat manusia yang sering disebut dalam Al-Qur'an dan hadits. Allah telah memberikan pedoman agar manusia tidak terjatuh dalam kelalaian yang merugikan diri mereka sendiri di dunia dan akhirat. Namun, kenyataannya, banyak manusia tetap lalai dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut ini adalah macam-macam kelalaian manusia beserta cara mengatasinya:


1. Melupakan Akhirat

Banyak manusia yang sibuk mengejar kehidupan duniawi sehingga melupakan tujuan utama penciptaannya, yaitu beribadah kepada Allah dan mempersiapkan bekal untuk akhirat. Allah berfirman:

"Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai." (QS. Ar-Rum: 7)

Contoh kelalaian ini:

  • Menunda taubat dengan alasan masih ada waktu.

  • Tidak memperhatikan amal saleh untuk bekal akhirat.

  • Berlebihan dalam urusan dunia sehingga lupa ibadah.

Cara mengatasi:

  • Selalu mengingat bahwa dunia adalah ujian dan persinggahan sementara.

  • Membiasakan diri mengingat kematian dan kehidupan setelahnya.

  • Memperbanyak ibadah dan amal saleh.


2. Lalai dalam Salat

Salat adalah kewajiban utama setiap Muslim, tetapi banyak yang mengabaikan atau melaksanakannya dengan tidak khusyuk. Allah mengingatkan:

"Maka celakalah orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya." (QS. Al-Ma'un: 4-5)

Bentuk kelalaian dalam salat:

  • Menunda salat hingga akhir waktu.

  • Tidak khusyuk dalam salat, lebih memikirkan urusan dunia.

  • Meninggalkan salat tanpa alasan syar'i.

Cara mengatasi:

  • Menjaga waktu salat dan melaksanakannya tepat waktu.

  • Memperdalam pemahaman tentang makna bacaan salat.

  • Menghindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan, seperti tergesa-gesa.


3. Lalai terhadap Al-Qur'an

Al-Qur'an adalah pedoman hidup yang sering diabaikan. Rasulullah SAW mengingatkan kelalaian ini:

"Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur'an ini sesuatu yang diabaikan." (QS. Al-Furqan: 30)

Kelalaian terhadap Al-Qur'an:

  • Jarang membaca atau menghafal Al-Qur'an.

  • Tidak memahami isinya.

  • Tidak mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.

Cara mengatasi:

  • Membiasakan membaca Al-Qur'an setiap hari, meskipun sedikit.

  • Mengikuti kelas tafsir untuk memahami isi Al-Qur'an.

  • Mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.


4. Lalai terhadap Waktu

Waktu adalah nikmat besar yang sering disia-siakan. Allah bersumpah tentang pentingnya waktu:

"Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran." (QS. Al-'Asr: 1-3)

Contoh kelalaian terhadap waktu:

  • Menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

  • Menunda-nunda pekerjaan penting, termasuk ibadah.

  • Tidak menggunakan waktu luang untuk memperbaiki diri.

Cara mengatasi:

  • Membuat jadwal harian yang terstruktur.

  • Menghindari kebiasaan buruk seperti bermalas-malasan.

  • Memanfaatkan waktu untuk kegiatan produktif dan ibadah.


5. Lalai terhadap Nikmat Allah

Banyak manusia yang tidak menyadari betapa besar nikmat Allah, sehingga mereka tidak bersyukur. Allah berfirman:

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)." (QS. Ibrahim: 34)

Bentuk kelalaian ini:

  • Menganggap remeh nikmat kecil, seperti kesehatan dan waktu.

  • Lebih fokus pada kekurangan daripada kelebihan yang dimiliki.

  • Tidak memanfaatkan nikmat untuk kebaikan.

Cara mengatasi:

  • Membiasakan diri mengucapkan syukur atas setiap nikmat.

  • Menggunakan nikmat Allah untuk amal kebaikan.

  • Menghindari sikap sombong dan merasa tidak cukup.


6. Lalai terhadap Hak Orang Lain

Kelalaian ini terjadi ketika manusia tidak peduli atau tidak memenuhi kewajibannya terhadap sesama. Rasulullah SAW bersabda:

"Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ada enam..." (HR. Muslim)

Contoh kelalaian terhadap hak orang lain:

  • Tidak menunaikan amanah atau janji.

  • Mengabaikan hak keluarga, seperti nafkah dan perhatian.

  • Tidak peduli terhadap tetangga atau orang miskin.

Cara mengatasi:

  • Memahami kewajiban kita terhadap sesama.

  • Membiasakan diri menepati janji dan menjaga amanah.

  • Peduli terhadap lingkungan sekitar dan membantu yang membutuhkan.


7. Lalai dari Mengingat Allah (Zikir)

Allah memerintahkan manusia untuk selalu mengingat-Nya, tetapi banyak yang lebih sibuk dengan urusan dunia. Firman Allah:

"Janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (QS. Al-Munafiqun: 9)

Bentuk kelalaian ini:

  • Jarang berzikir atau berdoa.

  • Tidak mengingat Allah dalam setiap aktivitas.

  • Melakukan ibadah hanya sebagai rutinitas tanpa keikhlasan.

Cara mengatasi:

  • Membiasakan zikir pagi dan petang.

  • Selalu mengucapkan doa sebelum dan sesudah aktivitas.

  • Menguatkan niat dalam setiap ibadah.


8. Lalai Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap Muslim, tetapi banyak yang mengabaikannya. Rasulullah SAW bersabda:

"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah)

Bentuk kelalaian dalam menuntut ilmu:

  • Tidak memanfaatkan kesempatan belajar yang tersedia.

  • Tidak membaca atau mencari ilmu yang bermanfaat.

  • Menganggap belajar hanya kewajiban di usia muda.

Cara mengatasi:

  • Membiasakan diri membaca dan mencari ilmu, baik agama maupun dunia.

  • Mengikuti majelis ilmu atau pelatihan yang relevan.

  • Mengingat bahwa ilmu adalah jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.


9. Lalai dalam Menjaga Amanah

Menjaga amanah adalah tanggung jawab besar yang diberikan kepada setiap individu, namun sering kali diabaikan. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan khawatir akan mengkhianatinya, tetapi amanah itu dipikulkan kepada manusia. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh." (QS. Al-Ahzab: 72)

Bentuk kelalaian dalam menjaga amanah:

  • Mengabaikan tanggung jawab dalam pekerjaan atau tugas agama.

  • Tidak memenuhi janji atau kepercayaan yang diberikan.

  • Tidak bertanggung jawab dalam hal kecil hingga besar.

Cara mengatasi:

  • Meningkatkan kesadaran akan pentingnya amanah dan memegangnya dengan baik.

  • Memperdalam pemahaman mengenai tanggung jawab dalam agama dan pekerjaan.

  • Selalu berusaha untuk menjaga niat dan kejujuran dalam menjalankan amanah.


10. Lalai dalam Mendidik Anak

Pendidikan anak adalah tanggung jawab orang tua, namun sering kali orang tua lalai dalam memberi perhatian yang cukup kepada anak-anak. Allah SWT berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim: 6)

Bentuk kelalaian dalam mendidik anak:

  • Mengabaikan pendidikan agama dan moral anak-anak.

  • Kurangnya perhatian terhadap perkembangan spiritual dan emosional anak.

  • Tidak memberikan teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Cara mengatasi:

  • Melibatkan diri lebih aktif dalam mendidik anak, baik dalam hal agama maupun nilai-nilai moral.

  • Mengatur waktu antara pekerjaan dan keluarga agar bisa mendampingi anak.

  • Menjadi contoh teladan dalam tindakan dan sikap sehari-hari.


Kesimpulan

Kelalaian manusia dalam berbagai aspek kehidupan adalah tantangan yang harus dihadapi dengan kesadaran, ibadah, dan usaha terus-menerus. Dengan mengingat Allah, membaca Al-Qur'an, melaksanakan salat dengan khusyuk, dan menggunakan waktu sebaik-baiknya, kita dapat mengatasi kelalaian ini. Semoga Allah senantiasa membimbing kita agar menjadi hamba yang sadar, bersyukur, dan menjalankan hidup sesuai dengan ajaran-Nya.

Sumber: GPT (24 Januari 2024)

status validation content: belum


Pesan Penulis:

Setiap ayat yang disebutkan dalam artikel ini terhubung dengan Quran digital dan dilengkapi dengan tafsir untuk memudahkan pemahaman lebih dalam.

Sebagai penulis, kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, apabila terdapat kekeliruan dalam artikel ini, kami sangat menghargai kritik dan saran yang membangun. Semoga artikel ini memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih baik bagi pembaca. Kami juga memohon maaf atas segala kekhilafan yang mungkin terjadi.

Untuk pertanyaan atau masukan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email di info@finlup.id*.*

0
Subscribe to my newsletter

Read articles from Ariska Hidayat directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.

Written by

Ariska Hidayat
Ariska Hidayat

I am an enthusiastic researcher and developer with a passion for using technology to innovate in business and education.