Sejarah Angka: Dari India ke Arab hingga Dunia

Ariska HidayatAriska Hidayat
3 min read

Angka yang kita gunakan sehari-hari memiliki perjalanan panjang yang melibatkan berbagai peradaban besar. Mari kita telusuri sejarahnya, mulai dari asal-usulnya di India, peran dunia Islam, hingga adopsi di Eropa.

Awal Mula Angka

  1. Angka Babilonia (3000 SM)
    Bangsa Babilonia menggunakan sistem bilangan berbasis 60 (seksagesimal). Mereka memiliki konsep "kekosongan" tetapi belum mengenal angka nol seperti yang kita kenal sekarang.

  2. Angka Mesir Kuno (3000 SM)
    Bangsa Mesir menggunakan sistem desimal (basis 10) dengan simbol khusus untuk satuan, puluhan, dan seterusnya, namun tidak memiliki simbol untuk nol.

  3. Angka Romawi
    Romawi menggunakan huruf-huruf seperti I, V, dan X untuk merepresentasikan angka. Sistem ini tidak mengenal nol dan membuat perhitungan rumit.


Perkembangan Nol dan Angka Desimal

  1. India (abad ke-5 M)
    Konsep angka nol pertama kali muncul di India. Matematikawan Brahmagupta (tahun 628 M) memperkenalkan simbol nol (bindu, titik) sebagai bilangan dan menetapkan aturan matematikanya.

    Mereka juga mengembangkan sistem bilangan desimal (basis 10), yang merupakan dasar dari angka modern.

  2. Arab (abad ke-8 M)
    Ilmuwan Muslim seperti Al-Khwarizmi dan Al-Samawal mempelajari sistem bilangan India, termasuk nol. Al-Khwarizmi menulis buku "Kitab al-Jam' wal-Tafriq bi Hisab al-Hind" yang memperkenalkan angka India ke dunia Islam. Dari sinilah angka India dikenal sebagai Angka Arab di Eropa.


Transisi Angka: Dari India ke Arab ke Barat

Berikut adalah perbandingan bentuk angka dari berbagai peradaban:

AngkaIndia (Devanagari)Arab KlasikArab ModernLatin/Barat
0٠٠0
1١١1
2٢٢2
3٣٣3
4٤٤4
5٥٥5
6٦٦6
7٧٧7
8٨٨8
9٩٩9

Mengapa Angka Arab dan Latin Mirip?

Ketika pengetahuan matematika dari dunia Islam memasuki Eropa melalui Andalusia (Spanyol) dan Sisilia, angka-angka ini diadopsi oleh ilmuwan Eropa.

Orang Eropa menyebutnya Angka Arab karena mereka mendapatkannya dari ilmuwan Muslim, meskipun asal-usulnya sejatinya dari India. Akhirnya, sistem ini menggantikan angka Romawi karena lebih praktis dan memungkinkan perhitungan kompleks.


Fakta Menarik tentang Angka

  1. Asal-usul Aljabar
    Kata algebra berasal dari karya Al-Khwarizmi berjudul "Al-Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabala". Al-jabr dalam bahasa Arab berarti "pemulihan", sebuah konsep dasar dalam persamaan matematika.

  2. Nol dan Filsafat
    Nol bukan hanya angka, tetapi juga konsep filosofis. Dalam filsafat India, nol merepresentasikan kekosongan (void), yang kemudian memengaruhi konsep matematika.

  3. Sistem Bilangan Posisi
    Inovasi terbesar angka India adalah sistem bilangan posisi — di mana nilai angka bergantung pada posisinya. Contohnya, dalam "203", angka 2 berarti ratusan, bukan puluhan.

  4. Perlawanan di Eropa
    Awalnya, angka Arab ditolak di Eropa karena dianggap aneh. Namun, matematikawan Fibonacci memperkenalkannya dalam bukunya Liber Abaci (1202 M), yang akhirnya mempercepat adopsi angka ini.

  5. Teori Geometris Angka Arab
    Ada teori bahwa bentuk angka Arab klasik didasarkan pada jumlah sudut dalam simbolnya (misalnya, 1 memiliki 1 sudut, 2 memiliki 2 sudut). Namun, ini lebih ke mitos daripada fakta sejarah.


Kesimpulan

Sejarah angka bukan sekadar kisah perkembangan simbol, tetapi juga alur perpindahan ilmu pengetahuan lintas peradaban. India menemukan, Arab menyebarkan, Eropa mengadopsi — tiga rantai penting dalam evolusi angka modern.

Semoga artikel ini memperkaya wawasan kita tentang bagaimana simbol-simbol sederhana yang kita gunakan setiap hari memiliki sejarah panjang dan penuh makna!

0
Subscribe to my newsletter

Read articles from Ariska Hidayat directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.

Written by

Ariska Hidayat
Ariska Hidayat

I am an enthusiastic researcher and developer with a passion for using technology to innovate in business and education.