Font Bisa Bikin Produkmu Terlihat Mahal (Atau Murahan)

Satu font bisa ngerusak semuanya.
Atau sebaliknya, bikin produk kamu kelihatan 10x lebih premium.
Yes, font matters.
Dan seringkali, orang gak sadar kalau pilihan font mereka itu yang bikin desain kelihatan “receh”.
🔥 First Impression Dibentuk oleh Font
Sebelum orang baca isi kontennya...
Mereka ngeliat gaya tulisan kamu dulu.
Coba bandingin dua kata ini:
🧒 “Skincare Remaja” ditulis dengan font Times New Roman
👑 “Skincare Remaja” ditulis dengan font sans-serif lembut kayak Poppins, Quicksand, atau Avenir
Walaupun katanya sama, vibe nya beda banget.
Font itu tone of voice nya desain.
Sama kayak cara ngomong bisa bikin kamu terkesan kalem, edgy, fun, atau profesional.
🎯 Font Mewah vs Font Murahan: Bedanya di Mana?
Font yang Terlihat MAHAL:
✅ Spasi antar huruf rapi
✅ Ada karakter kuat tapi tetap elegan
✅ Gak terlalu dekoratif
✅ Clean dan terstruktur
✅ Sering dipakai brand fashion, beauty, editorial
Contoh:
Font yang Terlihat MURAHAN:
❌ Over-decorated
❌ Terlalu tipis atau terlalu bold
❌ Spasi acak-acakan
❌ Font gratisan hasil dari “download font lucu”
❌ Biasa dipakai di undangan 2000an 😅
Contoh (yang perlu hati-hati):
Impact (dipake asal-asalan)
Contoh Penerapan:
✅ Font yang seharmonis
❌ Font yang gak Harmonis
💡 Studi Kasus Mini: Desain Produk Digital
Misal kamu jual banner iklan outfit collection
Kalau kamu pakai font seperti:
Bebas Neue + Montserrat → kesannya tegas, profesional
Playfair Display + Lato → elegan tapi friendly
Comic Sans + Arial → ...nggak usah deh.
Padahal kontennya sama. Tapi cara orang merasakan visualnya beda.
Di dunia digital, rasa itu dibentuk lewat font.
Mau kelihatan seperti produk murah Rp25rb atau produk premium Rp250rb?
Tergantung font yang kamu pakai.
✨ Kombinasi Font yang Works Banget
Kalau kamu bukan desainer profesional, ini beberapa combo aman dan cantik:
Judul / Heading | Isi Konten / Body | Kesan |
DM Serif Display | Inter / Lato | Mewah, editorial |
Playfair Display | Open Sans | Feminin, lembut |
Bebas Neue | Roboto / Montserrat | Bold, maskulin, modern |
Quicksand Bold | Quicksand Regular | Fun, casual, friendly |
Cormorant Garamond Bold Italic | Source Sans Pro | Artistik, profesional |
🚀 Tips Cepat: Biar Font mu Gak Gagal
Gunakan maksimal 2 jenis font: Heading + body. Lebih dari itu bisa bikin berantakan.
Cek hierarchy: Heading harus punya bobot visual lebih besar dari body.
Gunakan ukuran, tebal, dan spasi secara sadar: Visualnya harus enak dibaca dan ada ritme.
Sesuaikan dengan audiens dan produk: Jangan pakai font edgy buat presentasi corporate.
Selalu preview di device berbeda: Kadang kelihatan oke di laptop, tapi acak-acakan di HP.
🎁 Bonus: Free Font Library Premium-Look
Ini beberapa situs yang bisa kamu eksplor buat font-font kece:
Google Fonts — gratis, stabil, dan banyak kombinasi
Velvetyne — font artistik & indie
Fontsquirrel — high-quality font gratis
The League of Moveable Type — open source font project
Kalau kamu pakai font dari Creative Fabrica, Envato Elements, atau Fontshare, pastikan kamu paham lisensinya ya.
Jangan Sepelekan Font
Font bukan cuma soal gaya.
Font adalah kesan pertama. Dan kesan pertama itu… susah banget diubah.
Mau jualan produk murah kelihatan mahal?
Atau produk mahal kelihatan profesional?
Perhatikan font-nya dulu.
🧠 Artikel ini bagian dari seri “Visual Thinking Buat Kreator Digital”
Sebelumnya:
🔗 Desain Itu Bukan Buat Kamu, Tapi Buat Mereka
Share artikel ini ke temanmu yang suka “asal pakai font” 😅
Atau bookmark biar kamu nggak kejebak Comic Sans lagi.
Subscribe to my newsletter
Read articles from Senroo directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.
Written by
