Tips Tinggal di Jepang sebagai Muslimah

Fia LutfianiFia Lutfiani
2 min read

Bagaiamana caranya agar tetap menjadi muslim yang waras di Jepang

Di postingan sebelumnya aku menulis tentang ujian keimanan yang dihadapi seorang muslim/muslimah selama di Jepang.

Tapi bagaimana kalau udah terlanjur ada disana?
Aku akan membagikan beberapa tips and trick mempertahankan keimanan based on pengalamanku selama disana.

1. Cari komunitas orang Indonesia
Sebaik-baik keluarga selama di Jepang adalah orang Indonesia. Karena di negeri yang asing, kita baru akan merasa seperti di rumah kalau ketemu sesama orang Indonesia.

Di Jepang ada komunitas PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) yang lumayan aktif ngadain kegiatan dan kumpul-kumpul. Masing-masing daerah ada PPI nya masing, seperti PPI Tokyo di kota Tokyo, PPI Gunma di Prov. Gunma, dsbg.

Meskipun tulisannya untuk 'Pelajar', tapi biasanya ada juga orang kerja atau magang yang join.

2. Ikut Kegiatan di Masjid
Beberapa masjid besar seperti Masjid Tokyo Camii dan Masjid Otsuka, kadang ngadain kegiatan yang menarik, seperti buka bersama selama bulan ramadhan dan camping plus kajian.

Kamu juga bisa ikut volunteer di kegiatan itu, kayak bantuin bagi-bagi ifthar di masjid tokyo camii, atau jadi asisten kids corner ketika camping. Lumayan bisa ikut camping gratis, ketika orang tua lagi pada kajian, kita mendampingi anak2nya.

Kamu juga bisa main ke Masjid Indonesia Tokyo di sebelah SRIT (Sekolah Republik Indonesia Tokyo) yang ada di Meguro. Disana kadang diadakan kajian yang mengundang ustadz-ustadz besar dari Indonesia.

3. Ikut komunitas muslim
Beberapa komunitas muslim yang masih aktif sampai sekarang ada KMII Jepang (Keluarga Masyarakat Islam Indonesia Jepang) dan FAHIMA Jepang (Organisasi Muslimat Indonesia di Jepang). Kamu bisa mencari IGnya.

Mereka kadang mengadakan kajian online maupun offline, termasuk setoran tahfidz, tahsin, dsbg. Kadang juga ada kelompok halaqah kecil yang ustadzahnya berupa senior yang sudah tinggal lama di Jepang (terakhir ustadzah saya beliau sudah 20 tahun disana, dari masih kuliah, sampai berkeluarga dan punya rumah disana)

4. Dengerin kajian via Medsos
Kalau tinggalnya di daerah yang terpencil dan jarang ada kajian, ga ada salahnya kita merefresh iman lewat menonton video kajian di youtube.

5. Cari tempat kerja yang lingkungannya muslim
Yang terakhir ini agak susah susah gampang. Pengalaman saya sebagai pelajar muslimah yang mencari kerja part-time yang halal lumayan sulit, karena banyak toko Jepang yang tidak menerima orang berhijab. Kalau misalnya ada yang menerima, tapi mereka jualan barang yang ga halal, kita yang gantian nolak.

Alhamdulillah setelah bersabar beberapa bulan, akhirnya diterima kerja di UNIQLO (pernah di bagian belakang, pernah juga bagian depan yang berhadapan dgn customer).

Juga diterima di restoran ramen halal yang punya mualaf japanese couple. Berkat ini, aku jadi sering ngobrol sama pemilik restoran tentang bisnis dan mulai tertarik sama dunia bisnis.

(2/100)

0
Subscribe to my newsletter

Read articles from Fia Lutfiani directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.

Written by

Fia Lutfiani
Fia Lutfiani