Proses Dapetin Beasiswa ke Jepang

Sebagai orang yang dulu suka banget nonton Anime dan baca komik, terutama genre shounen yang isinya petualangan dan tantangan. Secara ga sadar, aku selalu punya impian biar hidupku seru kayak di Anime. Yaa gimana ya, masa mau seumur hidup keseruannya cuma di dunia fantasi, ya kan?
Salah satunya, ketika aku memutuskan buat kuliah di Jepang waktu SMA.
Sebenarnya keinginan itu udah ada sejak SMP, "Pingin sekolah SMA di Jepang". Karena ga dapat kesempatan, akhirnya dari kelas 1 SMA udah pingin kuliah di Jepang.
Persiapan kulakukan selama 2 tahun, termasuk planning kursus bahasa, latihan ujian soal , target nilai UN. Menganalisis kekurangan dan kelebihanku. Mencari kisah-kisah orang yang berhasil lolos. Zaman itu masih banyak yang sharing pengalamannya lewat blog pribadi.
Aku juga merencanakan planning A, B, C. Jadi kalau gagal planning A, aku punya cadangan planning lainnya. Dan mentalku juga sudah aku siapin, kalau gagal gapapa, harus bangkit lagi.
Meskipun kenyataannya, kegagalan tetaplah menyakitkan.
Aku gagal ketika lolos seleksi tahap pertama pertukaran pelajar AFS dan Beasiswa Mitsui Bussan, sebelum akhirnya diterima beasiswa MEXT.
Itupun setelah menganalisis, "Kalau aku pingin 'mboh piye carane pokoke' ke Jepang" (entah gimana caranya pokoknya harus ke Jepang), maka aku harus menurunkan ego dan mengubah strategiku.
Ketika aku melihat rata-rata nilai UN ku dapat tepat syarat minimum buat daftar beasiswa S1, aku tau aku harus menurunkan targetku : daftar D2/D3.
Tapi aku tau nanti aku bisa perpanjang beasiswa lanjut ke S1 kalau memenuhi syarat. Info ini aku dapatkan dari blog-blog orang yang lolos beasiswa.
Alhamdulillah aku lolos MEXT D2, dan dalam 5 tahun lulus S1.
Waktu yang sama jika aku ambil S1 dari awal.
----------------
Ketika menulis ini, aku baru sadar kalau cara yang aku jalani ketika mendapatkan beasiswa itu sama seperti yang diceritakan mas Ariaseta Setia Alam sebagai "Pola Orang Sukses".
Polanya seperti apa?
1 Mempunyai target yang jelas
2 Menganalisis kekurangan dan kelebihan
3 Memperbaiki kekurangan
4 Mencari contoh orang-orang yang sukses (belajar dari pengalaman mereka)
5 Langsung Action. Gagal? Evaluasi. Bangkit lagi.
6 Ulangi
Kalian ada cerita yang polanya seperti ini ga?
(10/100)
Subscribe to my newsletter
Read articles from Fia Lutfiani directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.
Written by
