Staff Sibuk vs CEO Santai

Keliatan 'rajin' dengan effort yang kecil
Ketika kita memiliki banyak target dan keinginan, hingga rasanya 24/7 aja ga cukup, berarti ada sesuatu dalam cara kerja kita yang nggak efisien.
Kita baru segini aja udah merasa sibuk, gimana dengan orang-orang yang punya perusahaan multinasional, yang cabangnya ratusan tersebar di seluruh dunia?
Yang perlu kita pertanyakan, gimana mereka bisa mengelola ratusan perusahaan dengan ribuan karyawan? Plus masih bisa meluangkan waktu untuk keluarga dan hidup santai.
Aku pertama kali memikirkan ini ketika ikut pelatihannya Pak Dedi Gunawan, Founder IDN Boarding School. Beliau memiliki Perusahaan 2 cabang, SMK-SMP 6 cabang, Kampus, SD dan TK.
Di pelatihan ini, kami diberitau semua rahasia management sekolahnya Pak Dedi. Kami belajar bagaimana beliau mengelola guru, kepala sekolah, santri-santri, dari kurikulum sampai keuangan.
Gimana output santrinya tetep bagus, dan keuangan tidak minus. Dan beliau masih ada waktu untuk keluarganya.
Disitu aku melihat dengan mataku sendiri, bahwa mengelola sesuatu hal yang besar itu bukanlah mustahil, asal kita punya sistem yang bagus.
Dan itu yang mulai ingin aku terapkan dari hal kecil.
Misalnya ketika ikut challenge 100HariNulis, gimana caranya biar tetep bisa posting tiap hari tapi masih bisa ambil hari libur? Yaa, dengan mencari aplikasi management social media. Cukup bisa kerja 1 hari untuk membuat postingan 7 hari.
Aku pernah menulis tentang rekomendasi aplikasi management social media disini ([https://lnkd.in/gbUaHrK6)
Let's](https://lnkd.in/gbUaHrK6)Let's) start from small wins to get big wins.
Yuk, mulai dari hal kecil dulu yang bisa kita achieve, sebelum kita mencapai hal besar.
Kalau kamu, hal apa yang bisa kamu buat lebih efektif untuk saat ini?
(36/100)
Subscribe to my newsletter
Read articles from Fia Lutfiani directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.
Written by
