๐Ÿ“Œ Mengenal Kelebihan dan Kekurangan OOP di PHP 8, JavaScript ES6, dan TypeScript

Ariska HidayatAriska Hidayat
4 min read

Object-Oriented Programming (OOP) adalah paradigma pemrograman yang berfokus pada objek โ€” entitas yang berisi data dan fungsi. Saat ini, OOP menjadi salah satu pendekatan utama dalam pengembangan perangkat lunak modern, termasuk di PHP, JavaScript, dan TypeScript.

Namun, implementasi OOP di masing-masing bahasa punya karakteristik, kekuatan, dan keterbatasan yang perlu dipahami. Artikel ini akan membahas kelebihan dan kekurangan OOP di tiga bahasa populer: PHP 8, JavaScript ES6, dan TypeScript.


๐Ÿ“– Apa Itu OOP Singkatnya?

OOP memiliki empat pilar utama:

  • Encapsulation: Menyembunyikan detail implementasi.

  • Inheritance: Pewarisan sifat/fitur dari kelas induk ke anak.

  • Polymorphism: Kemampuan objek memiliki banyak bentuk.

  • Abstraction: Menyederhanakan kompleksitas sistem dengan hanya menampilkan fitur penting.


๐Ÿ” OOP di PHP 8

PHP mulai mendukung OOP sejak versi 5, dan di PHP 8 implementasinya semakin matang.

โœ… Kelebihan:

  • Fitur Modern: PHP 8 menghadirkan constructor property promotion, union types, named arguments, dan attributes (annotations native).

  • Static Typing Lebih Baik: Walau tidak seketat TypeScript, PHP 8 mendukung type hinting di parameter, return type, dan properti.

  • Inheritance & Interface: Mendukung pewarisan kelas dan implementasi multiple interfaces.

  • Trait: Solusi alternatif untuk multiple inheritance.

  • Community & Library Besar: Framework OOP seperti Laravel, Symfony berbasis OOP modern.

โŒ Kekurangan:

  • Kurang Ketat di Typing: Type checking bisa dilewati jika developer kurang disiplin.

  • Multiple Inheritance Tidak Ada: Hanya mendukung single inheritance.

  • Kurang Efisien untuk Project Microservice Sederhana: OOP di PHP terkadang overkill untuk aplikasi kecil.


๐Ÿ” OOP di JavaScript ES6

JavaScript aslinya adalah prototype-based, bukan class-based. Sejak ES6 (ECMAScript 2015), syntax class ditambahkan sebagai syntactic sugar.

โœ… Kelebihan:

  • Flexible & Dynamic: Objek bisa dibuat dan dimodifikasi on-the-fly.

  • Class Syntax Lebih Familiar: Developer dari bahasa lain (Java, C++) lebih cepat beradaptasi.

  • Inheritance dengan extends: Memungkinkan pembuatan hierarki class.

  • Support di Semua Browser Modern.

โŒ Kekurangan:

  • Class Hanya Syntactic Sugar: Di baliknya tetap prototype-based, bisa membingungkan jika butuh optimasi advanced.

  • Tidak Ada Access Modifier: Public, private, protected baru didukung via naming convention (_privateMethod) atau #privateField.

  • Kurang Ketat Typing: Tanpa TypeScript, OOP JS rawan human error karena variabel dan properti bisa berubah tipe.


๐Ÿ” OOP di TypeScript

TypeScript adalah superset JavaScript yang menambahkan static typing dan fitur OOP yang lebih kaya.

โœ… Kelebihan:

  • Static Typing Kuat: Membantu deteksi error saat compile time.

  • Proper Access Modifier: Mendukung public, private, protected.

  • Interface & Abstract Class: Memungkinkan kontrak class yang lebih rapi.

  • Generic: Membuat class dan method reusable dengan tipe dinamis.

  • Lebih Aman dan Maintainable: Kode OOP TypeScript lebih scalable di proyek besar.

โŒ Kekurangan:

  • Perlu Transpile ke JavaScript: TypeScript harus di-compile ke JS agar bisa berjalan di browser.

  • Learning Curve: Developer yang terbiasa JS perlu waktu memahami typing dan OOP TypeScript.

  • Build Process Lebih Rumit: Membutuhkan tooling tambahan seperti tsc, Webpack, atau Vite.


๐Ÿ“Š Tabel Perbandingan

FiturPHP 8JavaScript ES6TypeScript
Static TypingOpsional (Type Hint)Tidak AdaYa (Ketat)
Access Modifierpublic, protected, privateTidak native (kecuali #private)Ya
InheritanceSingle + InterfaceSingle (extends)Single + Interface
Trait / Multiple InheritanceTraitTidak AdaTidak Ada
Abstract Class / InterfaceYaTidak Ada (interface via prototype)Ya
CompilingTidak PerluTidak PerluPerlu (tsc)
Browser SupportServer-sideNativeTranspile ke JS

๐ŸŽฏ Kesimpulan

OOP di PHP 8, JavaScript ES6, dan TypeScript punya keunggulan dan batasannya masing-masing.

  • Gunakan PHP 8 untuk aplikasi web server-side dengan kebutuhan business logic kompleks.

  • Pilih JavaScript ES6 saat membuat aplikasi front-end yang butuh fleksibilitas tinggi.

  • Manfaatkan TypeScript untuk proyek besar berbasis JavaScript yang butuh maintainability dan error checking yang ketat.


๐Ÿ“Œ Bonus Tips:

Jika kamu developer JavaScript dan sering menggunakan OOP, sebaiknya mulai migrasi ke TypeScript. Selain meningkatkan produktivitas, TypeScript membuat codebase lebih scalable dan mudah di-maintain.

0
Subscribe to my newsletter

Read articles from Ariska Hidayat directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.

Written by

Ariska Hidayat
Ariska Hidayat

I am an enthusiastic researcher and developer with a passion for using technology to innovate in business and education.