Cara Membeli Waktu dan Perhatian Orang Sukses


Panduan Etis dan Efektif untuk Mendekati Mereka yang Lebih Maju
Pernah merasa ingin belajar langsung dari orang yang lebih sukses, cerdas, atau berpengalaman, tapi bingung harus mulai dari mana?
Salah satu cara paling sederhana namun powerful adalah: membeli waktu dan perhatian mereka—bukan dengan uang besar, tetapi dengan niat, sopan santun, dan pendekatan yang cerdas.
Berikut panduan praktis dari berbagai sisi: waktu, adab, komunikasi, basa-basi, dan strategi pendekatan.
⏳ 1. Waktu adalah Aset Termahal Mereka
Orang sukses punya jadwal yang padat, prioritas tinggi, dan sering dihujani permintaan. Maka:
Jangan buang waktu mereka dengan pembicaraan tanpa arah.
Datang dengan tujuan spesifik dan terukur.
Hargai waktu sekecil apapun yang mereka berikan.
Tips: Minta waktu singkat di awal. Contoh: “Boleh saya minta 15 menit untuk bertanya tentang satu hal yang sedang saya pelajari?”
🍽️ 2. Traktiran: Cara Sederhana untuk Menghargai Waktu
Menawarkan kopi, makan siang, atau sekadar camilan bisa menjadi:
Simbol penghormatan.
Alasan untuk bertemu dalam suasana santai.
Bentuk apresiasi atas waktu dan perhatian mereka.
Tidak harus mahal—yang penting tulus dan tidak mengada-ada.
🧭 3. Persiapan: Jangan Datang Kosong
Sebelum bertemu:
Ketahui siapa mereka dan apa yang bisa kamu pelajari.
Buat daftar pertanyaan yang ingin kamu bahas.
Jangan berharap mereka membimbingmu tanpa arah—tunjukkan bahwa kamu sudah usaha terlebih dahulu.
Contoh: “Saya sudah mencoba membangun proyek kecil, tapi buntu di bagian X. Saya ingin tahu bagaimana Anda menghadapinya dulu.”
💬 4. Komunikasi Awal: Singkat, Ramah, dan Jelas
Saat menghubungi mereka (baik lewat pesan, email, atau langsung):
Gunakan bahasa yang sopan dan tidak bertele-tele.
Perkenalkan diri secara singkat.
Sampaikan tujuan dengan jelas dan jujur.
Contoh pesan:
“Halo Kak, saya sedang belajar tentang pengembangan bisnis kecil. Saya sangat tertarik dengan perjalanan Kakak. Bolehkan saya ngobrol sebentar, mungkin sambil ngopi kalau ada waktu luang? Saya ingin belajar langsung dari pengalaman Kakak.”
🧠 5. Saat Bertemu: Dengarkan Lebih Banyak, Bicara Seperlunya
Mulai dengan rasa terima kasih.
Dengarkan baik-baik, jangan memotong.
Catat poin penting jika perlu.
Hindari mengeluh terlalu banyak atau meminta hal yang belum pantas.
Jadikan pertemuan itu kesempatan belajar, bukan sesi curhat sepihak.
💡 6. Bangun Hubungan, Bukan Transaksi
Jangan langsung minta “ditarik kerja” atau “dibantu project”.
Tunjukkan bahwa kamu benar-benar menghargai proses belajar.
Jika hubungan berlanjut, jadikan itu hubungan jangka panjang, bukan sekali pakai.
📩 7. Setelahnya: Follow-Up dengan Tulus
Kirim ucapan terima kasih.
Beri tahu apa yang kamu pelajari atau lakukan setelahnya.
Jangan spam. Tapi sesekali beri update yang relevan bisa jadi nilai tambah.
Contoh follow-up:
“Terima kasih atas waktu dan obrolannya kemarin. Saya jadi lebih paham soal cara membangun tim kecil. Sudah saya coba aplikasikan, dan hasil awalnya sangat membantu.”
🔑 Kesimpulan: Yang Kamu Beli Bukan Sekadar Waktu, Tapi Nilai
Mendekati orang sukses bukan soal mencari keuntungan instan, tapi soal belajar langsung dari pengalaman hidup yang tak ternilai.
Dengan cara yang tepat—niat baik, adab yang santun, dan komunikasi yang cerdas—kamu bisa membangun koneksi yang kuat dan mempercepat pertumbuhan dirimu sendiri.
Ingat: mereka pernah ada di posisimu. Yang membedakan hanyalah cara kamu mendekati dan menghargai mereka.
Sumber: Ini hasil dari Generate AI tetap sudah selesai di validasi setiap kata oleh kami.
Subscribe to my newsletter
Read articles from Ariska Hidayat directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.
Written by

Ariska Hidayat
Ariska Hidayat
I am an enthusiastic researcher and developer with a passion for using technology to innovate in business and education.