Studi Kasus Desain Landing Page Menjadi Manusia: Pengalaman Magang sebagai UI Designer di Techarea

Tentang saya

Halo! Saya Ahmad Bagas Aditya Ilham Aulia, mahasiswa semester 6 dari program studi Teknik di Informatika Universitas Negeri Semarang. Saya memiliki ketertarikan di bidang desain antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX). Selama lebih dari satu tahun terakhir, saya telah mengerjakan berbagai proyek desain digital, mulai dari aplikasi mobile, website, hingga sistem dashboard. Salah satu pengalaman paling berharga adalah ketika saya menjalani program magang selama enam bulan di Techarea, sebuah software house di Semarang yang dikenal dengan layanan pengembangan aplikasi dan website.

Selama masa magang tersebut, saya terlibat dalam beberapa proyek dari klien seperti pembuatan landing page, company profile, aplikasi mobile, hingga dashboard. Dalam artikel ini saya akan membagikan pengalaman saya melalui sebuah studi kasus dari salah satu proyek yang saya kerjakan, yaitu Landing Page Menjadi Manusia.

About Project

Latar Belakang

Landing page adalah halaman web khusus yang dibuat untuk satu tujuan utama, biasanya untuk mendukung kampanye promosi atau pemasaran. Pengunjung biasanya sampai ke halaman ini setelah mengklik iklan dari media sosial, email, atau platform lain. Berbeda dengan halaman website biasa yang punya banyak menu dan navigasi, landing page dibuat fokus dan sederhana agar pengunjung bisa langsung melakukan aksi tertentu, seperti mendaftar, membeli, atau menghubungi.

Karena tujuannya sangat spesifik, landing page jadi salah satu alat yang paling efektif untuk meningkatkan konversi dalam pemasaran digital. Sekarang ini, landing page bukan cuma tempat “mendarat”, tapi juga jadi alat penting yang mengarahkan pengunjung untuk melakukan tindakan yang diinginkan.

Menjadi Manusia

Menjadi Manusia merupakan platform yang dikenal lewat konten-konten reflektif seputar kehidupan, kesehatan mental, dan isu sosial. Selama ini, mereka aktif membangun komunitas melalui media sosial dan berbagai kanal digital, dengan gaya komunikasi yang tenang, jujur, dan humanis.

Seiring berkembangnya brand, Menjadi Manusia mulai membuka layanan bisnis yang ditujukan untuk kolaborasi dengan berbagai pihak. Untuk itu, mereka membutuhkan sebuah landing page yang bisa memperkenalkan layanan tersebut secara lebih profesional, namun tetap selaras dengan identitas brand. Landing page ini menjadi media yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara terarah dan mewakili karakter khas dari Menjadi Manusia.

Permasalahan

Di era digital seperti sekarang, memanfaatkan media digital sebagai sarana komunikasi dan promosi menjadi hal yang penting, terutama bagi brand yang ingin memperluas jangkauan dan membangun koneksi dengan audiens yang lebih luas. Selama ini, Menjadi Manusia sudah aktif melalui media sosial dan konten naratif untuk menyampaikan nilai-nilai humanis kepada komunitasnya.

Namun, belum adanya media digital yang khusus ditujukan untuk menjelaskan layanan bisnis mereka membuat komunikasi dengan calon mitra belum sepenuhnya optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah landing page yang fokus, representatif, dan selaras dengan identitas brand. Landing page ini diharapkan bisa menjadi media yang tepat untuk memperkenalkan layanan Menjadi Manusia secara profesional, sekaligus menjadi titik awal kolaborasi dengan berbagai pihak.

Tujuan

Tujuan dari pembuatan landing page ini antara lain:

  • Memperkenalkan layanan bisnis dari Menjadi Manusia secara profesional dan terfokus melalui media digital.

  • Memberikan kesan pertama yang kuat dan sesuai dengan identitas brand.

  • Menjadi sarana komunikasi yang jelas dan representatif bagi calon mitra untuk mengenal dan menjalin kolaborasi.

Objektif (menggunakan SMART)

  • Specific: Mendesain landing page sesuai dengan identitas brand Menjadi Manusia.

  • Measurable: Menyelesaikan desain dalam waktu maksimal 1 bulan.

  • Achievable: Desain memenuhi feedback klien dan selesai sesuai tenggat.

  • Relevant: Mendukung tujuan bisnis klien dalam memperluas jaringan kolaborasi.

  • Time-bound: Final desain selesai dan diterapkan oleh developer pada akhir minggu keempat

Peran dalam Tim

Sebagai seorang UI Designer Intern, tugas saya dalam proyek ini diantaranya adalah:

  • Memahami brief dan kebutuhan klien

  • Mencari referensi gaya desain yang sesuai dengan brand

  • Mendesain tampilan high-fidelity dan melakukan eksplorasi visual

  • Berkolaborasi dengan mentor atau stakeholder lain

  • Melakukan iterasi dan revisi

Project (5W + 1H)

  1. Siapa yang terlibat dalam project?

    Dalam proyek landing page Menjadi Manusia, tim yang terlibat terdiri dari beberapa peran utama, yaitu copywriter, UI designer, dan developer. Saya sendiri berperan sebagai UI Designer Intern, dan bekerja secara langsung di bawah arahan mentor desain dari Techarea. Mentor saya juga menjadi perantara komunikasi antara tim internal dan klien, menyampaikan masukan serta revisi dari klien secara berkala.

  2. Kapan rentang waktu mengerjakan project?

    Proyek ini dikerjakan selama kurang lebih satu bulan, dimulai dari akhir Desember 2024 hingga akhir Januari 2025. Dalam rentang waktu tersebut, saya melalui beberapa tahapan mulai dari memahami brief, eksplorasi desain, revisi, hingga finalisasi versi prototipe.

  3. Mengapa magang sebagai UI/UX Designer?

    Saya memilih magang sebagai UI/UX Designer karena bidang ini menarik perhatian saya sejak awal kuliah. Dunia desain digital, terutama dalam konteks produk, menarik bagi saya karena memadukan sisi estetika, empati terhadap pengguna, dan logika dalam menyusun pengalaman interaktif. Melalui magang ini, saya ingin mengasah keterampilan desain saya dalam konteks proyek nyata dan belajar dari praktik langsung di industri.

  4. Di mana lokasi kantor Techarea?

    Proses pengerjaan proyek dilakukan on-site di kantor Techarea yang berlokasi di: Jl. Gondang Timur 2 No. 2, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Suasana kantor sangat mendukung untuk kolaborasi, dan saya mendapatkan banyak kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan tim dan mentor.

  5. Apa yang dikerjakan di Techarea?

    Selama program magang, saya berkesempatan mengerjakan berbagai proyek, mulai dari landing page, company profile, aplikasi mobile, hingga dashboard. Dalam proyek Menjadi Manusia ini, saya bertanggung jawab pada sisi desain visual—mulai dari eksplorasi layout, pembuatan desain high-fidelity, hingga membangun prototipe interaktif di Figma.

  6. Bagaimana sistem kerja di Techarea?

    Selama program magang, saya berkesempatan mengerjakan berbagai proyek, mulai dari landing page, company profile, aplikasi mobile, hingga dashboard. Dalam proyek Menjadi Manusia ini, saya bertanggung jawab pada sisi desain visual—mulai dari eksplorasi layout, pembuatan desain high-fidelity, hingga membangun prototipe interaktif di Figma.

Metode Pengerjaan Desain

Dalam pengerjaan desain, tidak ada metode khusus yang harus diterapkan. Namun dalam penulisan ini saya akan menjelaskannya menggunakan pendekatan metode Design Thinking.

Empathize

Tahap pertama adalah mengenal lebih dalam identitas dan karakteristik brand Menjadi Manusia. Saya memulai dengan membaca brief yang telah tersedia di workspace Techarea, kemudian berdiskusi dengan mentor mengenai brief yang telah diberikan. Dari diskusi ini saya memahami bahwa desain yang diinginkan harus bisa menyampaikan nilai-nilai utama dari Menjadi Manusia seperti kehangatan, empati, dan profesionalisme. Selain itu, saya juga mempelajari referensi visual dan website lain dengan pendekatan tone serupa untuk membangun sense estetika yang sejalan dengan harapan klien.

Define

Setelah memahami konteks dan esensi dari brand, saya mulai merumuskan kebutuhan desain secara lebih konkret berdasarkan arahan dari klien. Pada tahap ini, klien telah memberikan struktur halaman dan preferensi layout yang mereka inginkan untuk setiap section. Informasi seperti urutan konten, fokus tiap bagian, dan komposisi teks serta gambar telah ditentukan sebelumnya, sehingga peran saya difokuskan pada bagaimana menerjemahkan struktur tersebut menjadi visual yang menarik, konsisten, dan sesuai dengan identitas brand. Dengan panduan tersebut, saya mulai menyusun visual guide awal yang akan menjadi dasar eksplorasi desain lebih lanjut di tahap berikutnya.

Ideate

Dengan fondasi arah desain yang telah disusun, saya kemudian mulai mengeksplorasi berbagai pendekatan visual menggunakan Figma. Eksplorasi ini mencakup beberapa versi layout, pemilihan kombinasi warna, penggunaan tipografi, serta penempatan visual-elemen yang relevan dengan narasi brand. Saya menjaga agar setiap eksplorasi tetap selaras dengan gaya humanis dan tenang, namun tetap memiliki daya tarik profesional dan informatif. Proses eksplorasi ini memberikan ruang bagi saya untuk mencoba dan mengembangkan ide-ide visual sebelum akhirnya dipilih mana yang akan dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Prototype

Setelah desain high-fidelity dirasa cukup matang, saya menyusunnya ke dalam versi prototipe yang tidak hanya menampilkan layout statis, tetapi juga dilengkapi dengan elemen interaktif seperti efek hover, animasi logo berjalan (running logo), dan transisi antar elemen. Tujuannya adalah agar klien bisa mendapatkan gambaran yang lebih realistis tentang bagaimana landing page ini akan terasa saat digunakan secara langsung oleh pengunjung.

Test – Revisi dan Iterasi

Tahap terakhir dalam proses ini adalah melakukan iterasi berdasarkan feedback yang diberikan oleh klien. Saya menerima masukan berupa penyesuaian gaya visual di beberapa bagian, penyusunan ulang informasi, serta saran untuk memperkuat narasi di area tertentu. Berdasarkan masukan tersebut, saya melakukan revisi desain untuk memastikan bahwa hasil akhir benar-benar sesuai dengan ekspektasi klien sekaligus tetap mempertahankan prinsip desain yang telah ditetapkan.

Proses ini berulang beberapa kali, namun sangat membantu dalam menciptakan landing page yang matang dari sisi visual dan fungsi.

Report & Analysis

Selama mengerjakan proyek ini, beberapa pencapaian yang berhasil diraih antara lain:

  • Desain selesai tepat waktu dalam 4 minggu

  • Mendapatkan 3 siklus feedback dan revisi dari klien

  • Feedback positif terhadap keselarasan desain dengan brand identity

  • Desain digunakan langsung oleh klien di halaman live: Menjadi Manusia (https://business.menjadimanusia.id)

Rekomendasi

Dari pengalaman ini, ada beberapa hal yang saya pelajari dan ingin saya rekomendasikan untuk proses desain ke depan:

  • Empati atau pemahaman terhadap brand sangat krusial – memahami nilai dan narasi brand adalah fondasi desain yang kuat

  • Kolaborasi lintas peran itu penting – copywriter, UI designer, dan developer perlu saling terhubung

  • Feedback itu berharga – iterasi bukan tanda kesalahan, tapi peluang untuk menyempurnakan hasil

  • Visual harus mendukung pesan – bukan sekadar estetika, tapi juga komunikasi

Penutup

Pengalaman saya magang di Techarea sebagai UI Designer membuka banyak wawasan baru—tidak hanya soal desain, tetapi juga soal komunikasi, kolaborasi, dan membangun karya bersama tim. Saya sangat bersyukur diberi kepercayaan untuk langsung menangani proyek nyata sejak hari pertama.

Buat kamu yang ingin berkembang di dunia teknologi, Techarea juga membuka program magang untuk siswa dan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Kesempatan seperti ini sangat cocok untuk kamu yang ingin belajar dari pengalaman langsung dan tim profesional.

0
Subscribe to my newsletter

Read articles from Ahmad Bagas Aditya Ilham Aulia directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.

Written by

Ahmad Bagas Aditya Ilham Aulia
Ahmad Bagas Aditya Ilham Aulia