15 Kalimat yang Membangun Kepercayaan Klien Tanpa Terlihat Sedang Menjual


Dalam dunia profesional—terutama bagi freelancer, konsultan, atau pelaku bisnis jasa—membangun komunikasi yang baik dengan klien bukan sekadar formalitas. Pilihan kata yang kita gunakan bisa menjadi jembatan untuk membangun kepercayaan, atau justru membuat klien merasa kita hanya “mau jualan.”
Mo Bunnell, seorang pakar pengembangan bisnis, membagikan 15 transformasi kalimat yang terbukti lebih efektif dalam membangun hubungan dengan klien. Artikel ini mengulas bagaimana kita bisa mengganti frasa lemah menjadi percakapan yang kuat dan bernilai.
Mengapa Perlu Mengubah Cara Kita Berbicara ke Klien?
Kalimat yang terlalu umum atau pasif seperti:
“Silakan hubungi saya kalau butuh bantuan.”
“Saya hanya ingin mengecek.”
“Apakah Anda punya proyek baru yang bisa saya bantu?”
…tidak cukup kuat untuk membangun koneksi. Kalimat semacam ini terkesan menggantungkan inisiatif ke klien, tidak menunjukkan pemahaman kita terhadap situasi mereka, dan tidak menawarkan nilai tambah.
Sebaliknya, kalimat yang baik:
✅ Bersifat proaktif,
✅ Menunjukkan empati dan pemahaman,
✅ Mengajak klien untuk berdiskusi secara lebih mendalam.
Tabel Transformasi Kalimat: Dari Lemah Menjadi Membangun Kepercayaan
Kalimat Lemah | Kalimat Pembangun Kepercayaan |
1. Silakan hubungi saya kalau butuh bantuan. | Apa tantangan terbesar yang sedang Anda hadapi saat ini? Mungkin saya bisa membantu. |
2. Saya hanya ingin mengecek saja. | Saya sedang memikirkan [proyek Anda] dan punya ide yang mungkin bermanfaat. |
3. Apakah Anda punya proyek baru yang bisa saya bantu? | Bagaimana prioritas Anda berubah di kuartal ini? Saya ingin memahami arah yang Anda tuju. |
4. Apakah ada pekerjaan yang bisa kami bantu saat ini? | Di mana Anda melihat peluang (atau hambatan) yang ingin Anda kejar atau atasi? |
5. Apakah Anda ingin saya kirimkan proposal? | Apakah akan membantu jika saya gambarkan beberapa pendekatan yang bisa kita ambil? |
6. Silakan hubungi saya kalau ingin mengatur jadwal meeting. | Apakah akan membantu jika kita jadwalkan 20 menit untuk membahas lebih lanjut? |
7. Apakah Anda sudah ada anggaran untuk proyek ini? | Bagaimana cara Anda mempertimbangkan investasi di area ini tahun ini? |
8. Apakah Anda pengambil keputusan untuk hal ini? | Siapa saja yang sebaiknya kita libatkan agar solusi ini selaras dengan tujuan besar Anda? |
9. Saya tunggu kabar dari Anda untuk langkah selanjutnya. | Sebagian besar klien kami tidak menyadari bahwa [contoh masalah]. Apakah ini masuk akal untuk dibahas lebih lanjut? |
10. Boleh saya kirimkan penawaran harga? | Apakah akan membantu jika saya gambarkan seperti apa solusi ideal untuk Anda? |
11. Apakah Anda punya waktu meeting minggu depan? | Kapan waktu terbaik untuk mendalami hal ini, agar kami bisa mendukung Anda sebaik mungkin? |
12. Saya hanya ingin menyapa saja. | Bagaimana perkembangan Anda menuju target? Saya siap bantu brainstorming jika dibutuhkan. |
13. Semoga Anda sudah sempat membaca email saya. | Apakah ada ide yang saya sampaikan sebelumnya yang menurut Anda menarik? Saya bisa bantu memperjelas jika perlu. |
14. Bisa beri saya update soal ini? | Bagaimana progres Anda akhir-akhir ini? Apakah ada yang bisa saya bantu atau permudah? |
15. Silakan hubungi saya jika ingin kerja sama. | Saat Anda merasa siap, saya akan senang bisa bekerja sama dan membuat solusi ini sukses untuk Anda. |
Mengapa Kalimat Ini Lebih Efektif?
Fokus pada klien, bukan diri kita – Kita tidak meminta, tapi menawarkan bantuan berdasarkan pemahaman kita terhadap kondisi mereka.
Membuka ruang diskusi – Kalimat seperti “Bagaimana prioritas Anda berubah?” jauh lebih kuat daripada “Ada proyek baru?”
Memberi nilai tambah – Kita menunjukkan bahwa kita berpikir proaktif demi mereka.
Tips Praktis Menggunakan Kalimat Ini
Sesuaikan dengan gaya bicara Anda sendiri. Jangan hanya menyalin, ubah agar terasa alami.
Latih penggunaannya dalam email dan pertemuan. Semakin sering digunakan, semakin mengalir.
Catat hasilnya. Perhatikan bagaimana klien merespons perbedaan pendekatan ini.
Penutup: Jadilah Mitra, Bukan Sekadar Penyedia Jasa
Klien tidak hanya mencari orang yang bisa menyelesaikan tugas, tapi juga orang yang memahami mereka. Mengubah cara kita berbicara adalah langkah kecil yang bisa menghasilkan dampak besar.
Mulai dari sekarang, ubah frasa “Hanya mengecek saja” menjadi “Saya punya ide yang mungkin bermanfaat.”
Dari “Silakan kabari saya” menjadi “Kapan waktu terbaik bagi kita untuk mendalami hal ini?”
Semakin sering kita berfokus pada nilai dan niat membantu, semakin tinggi tingkat kepercayaan yang bisa kita bangun.
Subscribe to my newsletter
Read articles from Ariska Hidayat directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.
Written by

Ariska Hidayat
Ariska Hidayat
I am an enthusiastic researcher and developer with a passion for using technology to innovate in business and education.