Dokumentasi Penggunaan Basic Jaringan di Cisco Packet Tracer 8.2


Jaringan komputer merupakan salah satu elemen kunci dalam mendukung pertukaran informasi di berbagai bidang, baik pendidikan, bisnis, maupun pemerintahan. Proses perancangan, konfigurasi, dan pengelolaan jaringan komputer membutuhkan pemahaman yang baik terhadap konsep dasar jaringan serta keterampilan dalam melakukan konfigurasi perangkat.
Cisco Packet Tracer merupakan perangkat lunak simulasi jaringan yang memberikan kemudahan dalam merancang dan menguji topologi jaringan secara virtual. Dengan memanfaatkan aplikasi ini, proses pembelajaran maupun pengujian konfigurasi jaringan dapat dilakukan tanpa harus menggunakan perangkat keras secara langsung, sehingga lebih efisien dan praktis.
Dokumentasi ini membahas tahapan pembuatan dan konfigurasi jaringan komputer menggunakan Cisco Packet Tracer 8.2, mulai dari penetapan alamat IP pada setiap perangkat, pengaktifan DHCP server, penerapan NAT, hingga pengaturan routing antar subnet. Seluruh tahapan dijelaskan secara sistematis dan disertai penjelasan detail agar mudah diikuti dalam praktik. Melalui simulasi ini, penulis memperoleh pengalaman langsung dalam membangun, mengelola, serta melakukan troubleshooting jaringan komputer pada lingkungan virtual, sehingga dapat meningkatkan pemahaman mengenai implementasi jaringan di dunia nyata. Berikut tahapannya.
Menyiapkan Topologi
Pada tahap ini kita akan membuat topologi dimana terdiri dari 4 sub jaringan atau yang lebih dikenal dengan subnet sebagai berikut.
Subnet pertama adalah pengguna jaringan utama, dimana ada 3 perangkat yang statis dan setiap perangkat dapat terhubung ke subnet lainnya hingga server.
Subnet kedua sama seperti subnet pertama. Bedanya terletak pada akses dimana hanya bisa mengakses antar subnet dan tidak bisa mengakses ke server.
Subnet ketiga yaitu jaringan server.
Subnet keempat adalah pengguna tamu atau guest, dimana ip dibagikan secara dinamis dan menggunakan nat dan hanya bisa akses ke router gateway atau wan.
Selanjutnya kita menentukan pool dari setiap subnet.
Subnet pertama menggunakan 192.168.32.0/24
Subnet kedua menggunakan 192.168.33.0/24
Subnet ketiga menggunakan 172.32.32.0/24
Subnet keempat menggunakan 192.168.1.0/24
Subnet man atau koneksi antar router menggunakan 10.10.10.0/24
Untuk perangkatnya kita menggunakan Router 1941, Switch 2960, PC, Server, Access Point, Laptop, dan SmartPhone Dimana kita menggunakan cross untuk koneksi antar perangkat jaringan dan straight untuk perangkat jaringan dan perangkat client. Susun setiap perangkat seperti gambar berikut.
Gunakan index yang paling kecil untuk perangkat yang tingkatannya lebih tinggi (router atasnya) misalnya Router LAN 1 menggunakan GigabitEthernet0/0 untuk ke Switch WAN.
Untuk speednya ada Gigabit dan FastEthernet. Gigabit diutamakan ke yang tingkatannya lebih tinggi karena pada konsep router jaringan, load paling besar adalah yang keluar karena menampung traffic dari berbagai jaringan.
Konfigurasi IP Address
Setelah Menyusun perangkat, maka tahap selanjutnya adalah konfigurasi ip address. IP address seperti identitas pada jaringan agar perangkat bisa saling berkomunikasi satu sama lain.
Konfigurasi Router
Untuk konfigurasi, kita dapat menekan 2x pada ikon router lalu masuk ke menu config.
Pada setiap interface, masukkan IPv4 Address sebagai IP pada interface router tersebut beserta subnet masknya. Begitu juga interface lainnya dan di router lainnya. Centang On pada port status untuk menyalakan interface tersebut.
Pada tab Routing di static, tambahkan network sebagai pool jaringan, mask sebagai CIDR nya, dan next hop adalah router yang dihubungi untuk rute tersebut. Ini sangat berguna agar perangkat antar pool dapat bisa saling berkomunikasi.
Khusus pada router guest, dibutuhkan sedikit pengaturan advance menggunakan cli Dimana berfungsi untuk mengatur NAT dan DHCP Servernya. Pada CLI ketikkan perintah berikut:
Router(config)#ip dhcp pool LAN
Router(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.1.1
Router(dhcp-config)#dns-server 192.168.1.1
Router(dhcp-config)#exit
Router(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.1.1 192.168.1.10
Router(config)#interface GigabitEthernet0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#ip nat inside
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface GigabitEthernet0/0
Router(config-if)#ip nat outside
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#access-list 1 permit 192.168.1.0 0.0.0.255
Router(config)#ip nat inside source list 1 interface GigabitEthernet 0/0 overload
Pada tahap ini, perangkat yang berada di bawah Router Guest Ketika dinyalakan DHCP nya maka akan mendapatkan Alamat ip dinamis.
Konfigurasi Perangkat Client
Pada PC, di menu config dan tab settings, terdapat kolom Default Gateway dan DNS Server. Default Gateway adalah IP yang dihubungi oleh PC Ketika IP yang ingin dihubungi berada di luar pool. Konsepnya sama dengan routing pada router. Pada kolom tersebut, isi Alamat IP Router dan DNS samakan saja.
Pada menu FastEthernet0 terdapat kolom IPv4 Address dan Subnet Mask. IPv4 Address ini adalah identitas IP dari PC dan subnet mask nya adalah Batasan dari subnet pool ip nya. Maka isi IP dan Subnet Mask dari PC tersebut.
Begitu juga untuk server. Sesuaikan dengan IP untuk server tersebut.
Pengujian Koneksi
Pengujian koneksi digunakan untuk menguji apakah konfigurasi yang telah dilakukan benar.
Periksa DHCP Perangkat pada Jaringan Guest
Sebagai contoh, pada laptop Ketika dilihat config maka ditemukan Gateway 192.168.1.1 yang didapat dari proses DHCP.
Begitu juga dengan IP nya didapat 192.168.1.12 yang diperoleh dari DHCP.
Periksa Koneksi antar Perangkat Client
Untuk menguji koneksi antar perangkat client terdapat dua cara yaitu dengan ping atau dengan Simple PDU.
Ping sangat simple, tahapannya yaitu pertama buka salah satu PC lalu buka ke Desktop lalu ke command prompt dan ketikkan perintah ping misalnya ke 192.168.33.13. Lalu di layer akan tampil balasannya. Ketika pertama kali menghubungkan, akan ada packet loss atau Request Timed Out namun setelahnya koneksi akan berhasil yang ditandai dengan Reply from 192.168.33.13
Jika menggunakan PDU maka tekan tombol
pada kiri atas lalu tekan perangkat sumber, kemudian perangkat tujuan. Maka akan muncul jendela berikut.
Tekan tombol Simulation agar bisa dilihat proses pengiriman paketnya setiap titik hingga ke titik dan tekan tombol play. Atur slider untuk speed pengirimannya. Jika berhasil maka akan muncul last status successful.
Pastikan juga jaringan Guest yang menggunakan NAT bisa komunikasi ke luar poolnya namun dengan Batasan tidak bisa terhubung ke perangkat yang tidak diinisiasi routenya.
Berikut beberapa perbedaan jaringan NAT dan Routing biasa.
Jaringan NAT, diidentifikasi sebagai 1 sumber perangkat yang sama yaitu router. Ketika ada anomali aktivitas, ini sedikit sulit untuk dideteksi sumbernya.
Sedangkan routing biasa, sumber IP langsung terdeteksi yaitu IP asli perangkatnya. Beberapa alasan keamanan, NAT lebih unggul karena tidak bisa langsung dihubungi oleh perangkat luar pool yang dimana cocok untuk perangkat guest.
Untuk Routing Statis, keduanya dapat diatur hak aksesnya. Jika ingin IP server tidak ditemukan, maka cukup hapus daftar route dari router endpoint nya. Ini cukup efektif dan simple dibandingkan dengan konfigurasi hak akses seperti firewall.
Simpan dan Dokumentasi
Untuk menyimpan simulasi yang telah dibangun, kita dapat menekan File lalu pilih Save As agar file yang sudah kita buat dapat tersimpan dan dapat dibagikan ke orang lain atau dibuka di perangkat lain.
Simulasi menggunakan Cisco Packet Tracer 8.2 membantu memahami konsep dasar konfigurasi jaringan, DHCP, NAT, dan routing pada perangkat-perangkat cisco. Dengan konfigurasi yang benar, seluruh perangkat bisa saling terhubung walau beda subnet dan dapat diatur secara dinamis. Tentu ini adalah Sebagian kecil dari praktik yang dapat dilakukan di cisco packet tracer. Banyak hal yang dapat dilakukan lagi untuk simulasi jaringan ketimbang membeli perangkat cisco yang harganya tidak murah.
Subscribe to my newsletter
Read articles from OK Muhammad Majid Maulana directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.
Written by

OK Muhammad Majid Maulana
OK Muhammad Majid Maulana
IT Support & Tech Enthusiast