Easy Steps to Install OpenShift 4.16 Using Assisted Installer


Apa itu Openshift?
OpenShift adalah sebuah platform container orchestration berbasis Kubernetes yang dikembangkan oleh Red Hat, dirancang untuk membangun, mengembangkan, dan mengelola aplikasi secara otomatis dalam lingkungan cloud.
Secara lebih teknis, OpenShift adalah sebuah Platform-as-a-Service (PaaS) yang berfokus pada kontainerisasi aplikasi dan mendukung DevOps workflows — termasuk otomatisasi build, deployment, scaling, dan monitoring aplikasi di dalam kontainer.
Bayangkan kamu punya banyak aplikasi (misalnya website, API, layanan internal). Setiap aplikasi berjalan dalam kontainer (semacam "kotak kecil" yang membawa aplikasi dan semua yang dibutuhkannya).
Nah, OpenShift adalah sistem yang mengatur semua kotak kecil itu, memastikan mereka:
Berjalan di tempat yang tepat
Bisa saling terhubung
Otomatis dibuat/dihapus kalau ada perubahan
Aman dan bisa diawasi dengan baik
Komponen dan Arsitektur Openshift
OpenShift terdiri dari beberapa komponen penting, antara lain:
1. Kubernetes
OpenShift dibangun di atas Kubernetes, yang bertugas mengatur container scheduling, service discovery, auto-scaling, dan self-healing untuk pod (unit terkecil kontainer).
2. CRI-O (Container Runtime Interface for OpenShift)
CRI-O adalah container runtime ringan yang digunakan oleh OpenShift untuk menjalankan container, sebagai alternatif dari Docker.
3. OpenShift API Server
Pusat kontrol utama yang menjadi interface bagi pengguna, CLI, dan UI untuk berinteraksi dengan OpenShift.
4. Ingress Controller dan Router
Mengatur akses ke aplikasi dari luar cluster menggunakan domain, TLS, dan policy.
5. Operator Framework
Automasi instalasi dan manajemen aplikasi Kubernetes dengan menggunakan Operators, yang bisa mengelola siklus hidup software kompleks.
6. Registry Internal
OpenShift menyediakan registry image kontainer internal untuk menyimpan image hasil build aplikasi.
7. Monitoring dan Logging
Terintegrasi dengan Prometheus, Grafana, Fluentd, dan Elasticsearch untuk pengawasan performa dan pencatatan log aplikasi.
Distribusi OpenShift
Red Hat menyediakan beberapa versi distribusi OpenShift:
1. OpenShift Container Platform (OCP)
Versi enterprise penuh, didukung oleh Red Hat. Cocok untuk production environment. Menyediakan full support, SLA, update, dan fitur lengkap.
2. OKD (Origin Kubernetes Distribution)
Versi open-source dari OpenShift. Bisa digunakan gratis, tanpa dukungan resmi. Digunakan untuk belajar, testing, dan komunitas.
3. OpenShift Dedicated
Cluster OpenShift yang dikelola oleh Red Hat di cloud (AWS/GCP). Red Hat menangani semua operasional dan maintenance.
4. Red Hat OpenShift Service on AWS (ROSA)
Versi managed OpenShift di AWS, terintegrasi dengan layanan AWS, tetapi tetap dikelola oleh Red Hat.
5. Azure Red Hat OpenShift (ARO)
Managed OpenShift di Microsoft Azure, dikembangkan oleh Microsoft & Red Hat bersama.
Metode Instalasi OCP
1.OpenShift Assisted Installer
Ini tuh kayak kamu install OpenShift lewat web browser. Jadi kita tinggal login ke situs Red Hat (console.redhat.com), terus bikin cluster dari sana. Nanti lo dapet ISO buat kita boot ke server fisik kita (bare metal). Server kita bakal konek ke webnya Red Hat dan muncul di sana, tinggal klik-klik buat lanjut proses instalasi. Jadi kita nggak perlu ribet konfigurasi banyak hal manual.
2. instalasi di cloud
Kalau yang ini kta install OCP di cloud kayak AWS, Azure, GCP, atau VMware. Biasanya pakai cara otomatis yang namanya IPI (Installer-Provisioned Infrastructure). kita cuma siapin file setting (kayak region, nama cluster, dll), terus jalankan perintah, dan installer langsung bikinin semua: VM, jaringan, sampai install OCP-nya.
3.instalasi di bare metal.
Nah ini versi yang paling ribet tapi fleksibel. kita install OpenShift di server fisik kita sendiri (bukan cloud). Di sini kita harus siapin semuanya manual: server, IP, DNS, storage, load balancer, dll. Namanya cara UPI (User-Provisioned Infrastructure).
Pre Install OCP
- Minimum Hardware
Control plane nodes: At least 4 CPU cores, 16.00 GiB RAM, and 100 GB disk size.
Workers: At least 2 CPU cores, 8.00 GiB RAM, and 100 GB disk size.
- Buat VM di VMWare
karena kita akan menggunakan VM yang kita anggap sebagai bare metal jadi kita harus membuat terlebih dahulu vmnya, bisa buka di vmware dan create VM. untuk nama bebas OS Familinya menggunakan Linux, dan Guest OS versionnya menggunakan CoreOS yang nanti akan kita generate ISOnya.
untuk cpunya kita buat 8, RAM 50, HardDisk 300GB. untuk sizenya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing masing. dan karena kita akan membuat 3 control plane jadi buat 3 vm. dan untuk MAC Addressnya bisa disimpan karena akan kita gunakan untuk mendaftarkan
Instalasi OCP menggunakan Assisted Installer
- Buat cluster di console
buka console di console, lalu klik create cluster
lalu jika sudah pilih tipenya yang Datacenter>Create Cluster, karena kita akan menggunakan metode assisted cluster dan kita akan menginstall pada baremetal kita.
- Buat cluster detailnya
buat nama untuk cluster ocp dan buat bas domainnya juga, ini akan digunakan nanti untuk mengakses cluster ocp kita, lalu pada bagian versi bisa pilih sesuai kebutuhan dan kita akan menggunakan versi 4.16, lalu pada bagian control panel nodes kita pilih 3 untuk mendapatkan HA( High Availability). dan untuk network kita define static agar bisa langsung kita setting IP nodenya. jika sudah klik Next
- Konfiguasi Network
pada step ini kita perlu setting networknya, pertama kita define dulu untuk dns,ip yang dari router, sama defualt gatewaynya, jika sudah klik next
- Setting Network Node
jika sudah setting ip yang dari router, selanjutnya setting network untuk node-nodenya, masukkan MAC-Adress dari vmnya dan ip yang akan kita kasih ke node tersebut, sesuaikan dengan nodenya karna disini kita ada 3 node maka kita buat untuk 3 configuration.
- Operator
pada saat instalasi kita ditawarkan untuk install operator virtualization dan openshift AI juga, jika memang tidak diperlukan abaikan saja dna klik Next
- Add host
nah disini kita tambahkan node kita, klik Add Host
pa
pada provisioning kita pilih type minimal file aja, dan masukkan ssh public key untuk mengakses node clusternya, untuk sshnya bebas bisa menggunakan dari device kita atau siapkan vm untuk controllernya, jika sudah klik generate ISO.
nanti kita install untuk isonya, bisa menggunakan Discovery ISO dimana nanti akan menginstall di device kita, atau bisa menggunakan command dan kita taruh langsung di vmwarenya.
karena kita menggunakan command jadi untuk isonya kita taruh di folder vmware dan kita mount dari database kita, jangan lupa untuk connect dicentang
- Inisialisasi Hosts
jika ada keterangan seperti dibawah ini, kita bisa setting di vm option dengan klik Edit VM>VM Options
klik pada bagian Advanced>Edit Configuration
tambahkan parameter seperti dibawah, lalu restart VMnya dan tunggu
pastikan semua hosts dalam keadaan ready seperti ini, karena jika tidak maka tidak bisa lanjut untuk step selanjutnya
- inisialisasi Storage
disini assisted installer akan mengecek storage pada node kita apakah available untuk menginstall ocp atau tidak, jika sudah ready semua bisa klik Next
- Inisialisasi Network
untuk machine network kita pilih yang sesuai dengan range yang ada di router, dan kita buat API, dan Ingress IP, ini adalah ip virtual dan bisa gunakan ip yang kosong, ip ini akan digunakan untuk mengakses console kita jika sudah ready semua kita bisa next untuk memulai instalasi
- Install Cluster
review untuk konfigurasi cluster, jika semuanya sudah sesuai bisa klik Install Cluster dan cluster kita akan memulai instalasi tunggu hingga proses instalasi selesai, proses instalasi ini lumayan memakan waktu jadi bisa ditinggal ngopi dulu
- After Installation
nah jika cluster telah selesai instalasi maka akan seperti ini, akan ada web console URL dan juga credentials untuk login, dan untuk kubeconfignya bisa di install lalu simpan di master nodenya untuk mengakses cluster lewat CLI, untuk kubeconfignya silahkan bisa diinstall dan diamankan pada node cluster karena dalam 20 hari akan dihapus dari assisted installernya, dan jika sudah kita bisa cek untuk mengakses console kita bisa klik pada web console URL
nah, karena dari device kita tidak terhubung ke dns server cluster maka kita harus define di /etc/hostsnya jika sudah bisa langsung klik pada urlnya
- Akses Console
nah, nanti kita login menggunkan credentilas yang ada di console assisted installernya
dan ini adalah tampilan dashboard console OCP kita, selanjutnya temen temen bisa explore lebih jauh lagi untuk OCPnya
Kesimpulan
OpenShift adalah platform berbasis Kubernetes yang dikembangkan oleh Red Hat untuk menyederhanakan proses pembangunan, deployment, dan pengelolaan aplikasi berbasis kontainer dalam lingkungan cloud-native. Dengan menyediakan berbagai komponen seperti CRI-O sebagai container runtime, API Server untuk interaksi, Ingress Controller untuk akses dari luar, hingga sistem monitoring yang terintegrasi, OpenShift menjadi solusi komprehensif bagi organisasi yang ingin mengadopsi pendekatan DevOps. Red Hat menyediakan beberapa distribusi seperti OCP (enterprise), OKD (open source), dan layanan managed seperti ROSA dan ARO. Dalam proses instalasi, tersedia beberapa metode, seperti Assisted Installer yang memudahkan pengguna dengan antarmuka berbasis web dan otomatisasi provisioning, serta metode UPI untuk kontrol penuh di bare metal. Persiapan awal seperti pemenuhan spesifikasi hardware dan konfigurasi VM sangat penting untuk kelancaran instalasi. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat — mulai dari pembuatan cluster, konfigurasi jaringan, hingga instalasi node dan akses ke web console — pengguna dapat memiliki klaster OpenShift yang siap digunakan untuk kebutuhan pengembangan maupun produksi. OpenShift tidak hanya menawarkan kemudahan instalasi dan manajemen, tapi juga memberikan fleksibilitas tinggi dan dukungan terhadap praktik-praktik modern dalam pengelolaan aplikasi kontainer.
Subscribe to my newsletter
Read articles from Rafli Abdul Bay Haqqy directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.
Written by
