Informasi Penting tentang DNS Records


Berikut penjelasan lengkap dari masing-masing jenis DNS record di Cloudflare (dan umumnya di sistem DNS mana pun):
1. A (Address Record)
Fungsi: Memetakan nama domain ke alamat IP v4.
Contoh:
example.com
→ 192.0.2.1
Kapan digunakan: Saat domain atau subdomain perlu diarahkan ke server dengan IP v4 langsung.
2. AAAA (Quad-A Record)
Fungsi: Sama seperti A Record, tapi untuk alamat IPv6.
Contoh:
example.com
→ 2001:db8::1
Kapan digunakan: Jika server kamu menggunakan IPv6.
3. CNAME (Canonical Name Record)
Fungsi: Mengarahkan satu domain ke domain lain (bukan ke IP).
Contoh:
www.example.com
→
example.com
Kapan digunakan: Untuk subdomain yang ingin diarahkan ke domain utama tanpa menggunakan IP.
⚠️ Catatan: Tidak bisa digunakan untuk domain utama/root/apex (seperti
example.com
), hanya untuk subdomain (www.example.com
,blog.example.com
, dst).
4. MX (Mail Exchange)
Fungsi: Menentukan server email yang menerima email untuk domain.
Contoh:
example.com
→
mail.example.com
(priority 10)
Kapan digunakan: Saat menggunakan email dengan domain sendiri, seperti dengan Google Workspace atau Zoho Mail.
5. TXT (Text Record)
Fungsi: Menyimpan data teks arbitrer dalam DNS.
Contoh penggunaan:
Verifikasi kepemilikan domain (misalnya oleh Google Search Console)
SPF (Sender Policy Framework) untuk email
DKIM, DMARC untuk keamanan email
Contoh:
v=spf1 include:_
spf.google.com
~all
6. NS (Name Server)
Fungsi: Menentukan server DNS mana yang bertanggung jawab atas domain/subdomain.
Contoh:
example.com
→
ns1.cloudflare.com
Kapan digunakan: Biasanya digunakan pada level root domain, saat ingin menunjuk DNS server lain untuk subdomain.
7. SRV (Service Record)
Fungsi: Mendefinisikan layanan spesifik (seperti VOIP, IM, atau lainnya) di domain.
Contoh:
_sip._
tcp.example.com
→
sipserver.example.com
port 5060
Kapan digunakan: Misalnya untuk Microsoft 365, Skype for Business, atau layanan berbasis SIP.
8. PTR (Pointer Record / Reverse DNS)
Fungsi: Membalikkan IP address → domain.
Contoh:
192.0.2.1 →
example.com
Kapan digunakan: Umumnya untuk email server agar lolos spam check. Biasanya dikelola oleh provider hosting/VPS, bukan lewat Cloudflare.
9. CAA (Certification Authority Authorization)
Fungsi: Mengatur CA mana (Certificate Authority) yang diizinkan menerbitkan SSL untuk domain kamu.
Contoh:
example.com
→ 0 issue "
letsencrypt.org
"
Kapan digunakan: Untuk keamanan tambahan terhadap penerbitan SSL tidak sah.
10. DNSKEY, RRSIG, DS (DNSSEC related records)
Fungsi: Untuk keamanan DNS (DNSSEC), menandatangani record DNS agar tidak bisa dimanipulasi.
Kapan digunakan: Jika kamu mengaktifkan DNSSEC dari registrar + Cloudflare.
11. PROXY STATUS di Cloudflare (tambahan penting)
Di dashboard Cloudflare, kamu akan lihat ikon awan oranye atau abu-abu:
☁️ Oranye: Lalu lintas akan melewati Cloudflare (proxy + keamanan + cache).
☁️ Abu-abu: Lalu lintas akan langsung ke IP server kamu (tanpa proteksi Cloudflare).
Semoga catatan di atas berguna untuk mengingat kembali jenis dan fungsi dari DNS Records untuk pengaturan domain.
Subscribe to my newsletter
Read articles from Wahib Irawan directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.
Written by

Wahib Irawan
Wahib Irawan
Saya Wahib, seorang penggiat desain antarmuka pengguna atau sering disebut UI Designer. Saya ingin membagikan uneg-uneg, keresahan, dan pengalaman saya dalam dunia UI/UX melalui blog ini. Salam kenal semuanya!