Waspada Gelombang Panas: Dampaknya Terhadap Kesehatan dan Cara Mengatasinya

semarak4d 001semarak4d 001
2 min read

Semarak4D  — Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah wilayah di Indonesia mengalami peningkatan suhu yang signifikan akibat gelombang panas. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa suhu di beberapa kota besar, seperti Surabaya dan Jakarta, sempat mencapai lebih dari 36°C. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.

Menurut dr. Andini Rachma, spesialis penyakit dalam, gelombang panas dapat memengaruhi tubuh manusia secara serius. “Suhu yang terlalu tinggi bisa mengganggu mekanisme pendinginan tubuh. Bila tidak ditangani dengan cepat, seseorang bisa mengalami dehidrasi berat hingga heatstroke, yaitu kondisi darurat medis yang dapat menyebabkan kematian,” jelasnya.

Kelompok Rentan Paling Terdampak

Dampak gelombang panas tidak dirasakan secara merata. Anak-anak, lansia, serta penderita penyakit kronis seperti jantung dan diabetes merupakan kelompok yang paling rentan. “Anak-anak memiliki sistem pengatur suhu tubuh yang belum sempurna, sementara lansia sering mengalami penurunan rasa haus sehingga rawan dehidrasi,” tambah dr. Andini.

Pekerja lapangan seperti ojek online, tukang bangunan, dan petugas kebersihan juga menghadapi risiko tinggi karena mereka lebih sering terpapar sinar matahari langsung. SEMARAK4D

Gejala Heatstroke dan Penanganan Awal

Beberapa gejala umum heatstroke meliputi:

  • Kulit kering dan panas

  • Pusing dan sakit kepala

  • Mual atau muntah

  • Detak jantung cepat

  • Kehilangan kesadaran

“Jika seseorang menunjukkan gejala-gejala ini, segera bawa ke tempat teduh, beri minum air putih, dan basahi tubuhnya dengan air dingin. Jangan menunggu terlalu lama sebelum membawanya ke fasilitas kesehatan,” tegas dr. Andini.

Langkah Pencegahan yang Disarankan

Untuk mencegah dampak gelombang panas, masyarakat dihimbau untuk:

  • Minum air putih secara teratur, minimal 2 liter per hari

  • Hindari aktivitas luar ruangan pada pukul 11.00–15.00

  • Gunakan pakaian longgar dan berbahan katun

  • Gunakan topi atau payung saat berada di luar ruangan

  • Perbanyak konsumsi buah dan sayuran yang mengandung air tinggi

Pemerintah daerah juga diminta untuk menyediakan tempat istirahat yang teduh di area publik serta meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya cuaca ekstrem.

Perubahan Iklim Jadi Akar Masalah

Fenomena gelombang panas yang makin sering terjadi juga menjadi pengingat pentingnya menjaga lingkungan. Para pakar iklim menyatakan bahwa perubahan iklim global memperparah intensitas dan frekuensi cuaca ekstrem, termasuk suhu panas yang melampaui batas normal.

Kesimpulan :

Gelombang panas bukan hanya fenomena alam, tapi ancaman serius terhadap kesehatan. Kesiapsiagaan individu dan komunitas sangat penting untuk mengurangi dampaknya. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta perlu bekerja sama dalam membangun kesadaran dan mitigasi cuaca ekstrem demi melindungi kesehatan publik.

Sumber Berita : SEMARAK4D

0
Subscribe to my newsletter

Read articles from semarak4d 001 directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.

Written by

semarak4d 001
semarak4d 001