Ajdin Hrustic: Gelandang Visioner yang Menjawab Mimpi Lewat Disiplin

Cipel CipelCipel Cipel
3 min read

Tidak semua kisah sukses dimulai di pusat kota besar atau akademi elite. Sebagian dimulai di jalanan sederhana, di kaki bocah kecil yang tak kenal lelah menggiring bola. Itulah awal cerita Ajdin Hrustic, anak imigran dari Melbourne yang kini menjadi simbol kerja keras dan ketekunan dalam dunia sepak bola Australia.

Dari Dandenong ke Dunia

Ajdin Hrustic lahir pada 5 Juli 1996 di Dandenong, wilayah suburban yang dipenuhi keluarga pekerja keras dari berbagai negara. Kedua orang tuanya merupakan imigran — ayah dari Bosnia dan ibu dari Rumania. Mereka datang ke Australia membawa harapan, dan Ajdin membawa harapan itu ke lapangan hijau.

Sejak kecil, sepak bola bukan sekadar hobi, tapi tempat pelarian dari tekanan dan jalan untuk bermimpi lebih jauh. Ia bergabung dengan klub lokal seperti Heatherton United dan South Melbourne, sebelum akhirnya memutuskan mengambil langkah berani: pindah ke Eropa untuk mengejar mimpinya menjadi pemain profesional.

Menjadi Pemain di Negeri Orang

Petualangan Eropa dimulai di akademi Austria Wien, lalu Schalke 04 di Jerman, sebelum akhirnya menetap di FC Groningen, Belanda. Di sanalah Hrustic mulai dikenal. Ia bukan pemain yang mencolok secara fisik, tapi punya kelebihan yang tidak bisa diajarkan: visi bermain, kecerdasan membaca ruang, dan kaki kiri yang mematikan saat mengeksekusi bola mati.

Debut profesionalnya pada 2017 menjadi awal dari perjalanan panjang di kompetisi top Eropa.

Puncak Karier: Juara Eropa Bersama Frankfurt

Tahun 2020, Hrustic bergabung dengan Eintracht Frankfurt di Bundesliga. Di musim 2021/22, ia mencatat sejarah sebagai bagian dari tim yang menjuarai UEFA Europa League. Ia tampil di final dan mencetak penalti dalam adu penalti dramatis — menjadikannya satu dari sedikit pemain Australia yang pernah meraih trofi kontinental di Eropa.

Cedera, Rintangan, dan Kembali Bangkit

Namun karier Hrustic tidak mulus. Setelah pindah ke Hellas Verona di Italia, ia mengalami cedera serius yang memaksanya menepi hampir satu musim. Banyak yang mengira kariernya mulai meredup. Tapi Hrustic menolak tunduk pada keadaan.

Ia menjalani peminjaman ke Heracles Almelo untuk mendapatkan menit bermain, dan kemudian bergabung dengan Salernitana di Serie B. Di sanalah ia menunjukkan mental juaranya: mencetak gol dari tendangan bebas yang menyelamatkan klub dari jurang degradasi pada akhir musim 2024/25.

Sang Dirigen Socceroos

Di timnas Australia, Hrustic telah mencatat lebih dari 30 penampilan sejak debutnya pada 2017. Ia berperan penting di lini tengah — menghubungkan pertahanan dan serangan, mengatur ritme permainan, serta menjadi opsi utama dalam situasi bola mati.

Tampil di Piala Dunia 2022, ia kini kembali menjadi bagian dari skuad inti dalam kualifikasi menuju Piala Dunia 2026. Pelatih dan rekan-rekannya memuji profesionalisme dan pengaruhnya di ruang ganti.

Bermain dengan Otak dan Hati

Gaya bermain Hrustic tak bergantung pada kecepatan, tapi pada kecerdasan. Ia dikenal sebagai gelandang yang mampu membaca permainan beberapa langkah lebih cepat dari lawan. Ia juga tenang dalam tekanan, khas pemain yang ditempa dari bawah.

Tendangan bebasnya? Akurat, tajam, dan selalu mengancam. Ia adalah seniman bola mati — jenis pemain langka yang bisa mengubah arah pertandingan dari satu sepakan.

Baca Juga : Martin Boyle Mesin Serangan Cepat dari Australia

0
Subscribe to my newsletter

Read articles from Cipel Cipel directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.

Written by

Cipel Cipel
Cipel Cipel