Lonjakan Kasus ISPA di Musim Kemarau, Dokter Imbau Gunakan Masker di Luar Ruangan

Polusi udara dan debu saat musim kemarau menyebabkan meningkatnya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Artikel ini menyajikan data terbaru dari rumah sakit dan tips pencegahan dari ahli paru.
SEMARAK4D — Memasuki puncak musim kemarau, sejumlah daerah di Indonesia mengalami lonjakan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Data dari Dinas Kesehatan DIY mencatat peningkatan hingga 35% kasus ISPA dibandingkan bulan sebelumnya, didominasi oleh anak-anak dan lansia.
Kondisi ini diperparah oleh memburuknya kualitas udara akibat kabut asap, debu, dan aktivitas pembakaran liar di lahan pertanian. Partikel-partikel halus (PM2.5) yang terhirup dapat mengiritasi saluran pernapasan dan memicu gejala ISPA seperti batuk, pilek, dan sesak napas.
Dokter Paru Imbau Gunakan Masker di Luar Ruangan
Menurut dr. Tri Nugroho, Sp.P, dokter spesialis paru dari RS Sardjito, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan. “Cuaca kering dan angin kencang menyebabkan debu mudah terhirup. Untuk itu, penggunaan masker kain berlapis atau masker medis sangat dianjurkan, terutama di area padat dan berdebu,” jelasnya.
Beliau juga mengingatkan bahwa penderita asma, bronkitis, dan anak-anak dengan sistem imun lemah berisiko tinggi mengalami perburukan kondisi jika terpapar terus-menerus.
Gejala ISPA yang Harus Diwaspadai
Beberapa gejala umum ISPA antara lain:
Batuk kering atau berdahak
Pilek dan hidung tersumbat
Demam ringan hingga tinggi
Nyeri tenggorokan
Sesak napas atau napas berbunyi (mengi)
Lemas dan kurang nafsu makan
Jika gejala berlangsung lebih dari 3 hari atau disertai sesak berat, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Data Nasional dan Langkah Pemerintah
Di tingkat nasional, Kementerian Kesehatan mencatat lebih dari 1,3 juta kasus ISPA dalam triwulan kedua tahun 2025, dengan mayoritas terjadi di Pulau Jawa dan Sumatera.
Sebagai langkah mitigasi, pemerintah daerah bersama Dinkes telah mengaktifkan posko kesehatan keliling di area rentan, menyediakan masker gratis, dan menyosialisasikan edukasi kesehatan lingkungan di sekolah-sekolah.
“Kami juga mendorong warga untuk tidak membakar sampah sembarangan, karena itu memperburuk kualitas udara,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman, dr. Yulia Puspitasari.
Tips Mencegah ISPA di Musim Kemarau
Untuk melindungi diri dari risiko ISPA selama musim kering, dokter memberikan saran berikut:
Gunakan masker saat keluar rumah, terutama di pagi dan sore hari
Perbanyak konsumsi air putih untuk menjaga kelembapan saluran napas
Hindari paparan langsung asap rokok atau asap pembakaran
Bersihkan rumah dan ventilasi secara rutin untuk mengurangi debu
Perkuat daya tahan tubuh dengan makanan bergizi dan istirahat cukup
Kewaspadaan dan Tindakan Nyata Diperlukan
ISPA bukan penyakit yang bisa dianggap sepele, terutama jika menyerang kelompok rentan. Dengan meningkatnya polusi udara saat musim kemarau, masyarakat diimbau untuk tidak lengah terhadap perlindungan diri, terutama melalui penggunaan masker, menjaga kebersihan, dan menghindari sumber polusi.
Kesimpulan:
Musim kemarau membawa tantangan tersendiri bagi kesehatan saluran pernapasan. Dengan edukasi dan tindakan preventif yang tepat, lonjakan kasus ISPA dapat ditekan dan risiko komplikasi dapat diminimalkan, terutama bagi kelompok rentan.
Sumber Berita : SEMARAK4D
Subscribe to my newsletter
Read articles from Semarak4D 004 directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.
Written by
