Rusia Tak Percaya Trump Ancam Bom Moskwa, Sebut Banyak Berita Burung


Kamis, 10 Juli 2025
Pemerintah Rusia akhirnya buka suara soal pernyataan mengejutkan yang beredar luas di media internasional: mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, disebut-sebut mengancam akan membom Moskwa jika Rusia melanjutkan eskalasi militer di Eropa Timur. Namun, Moskwa menanggapi isu tersebut dengan nada dingin dan skeptis.
Melalui juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, pernyataan itu dibantah dan dianggap sebagai “berita burung” alias rumor tak berdasar. Rusia bahkan menyebut media Barat terlalu reaktif dan cenderung memelintir informasi untuk menggiring opini publik terhadap ketegangan geopolitik yang belum tentu benar.
Kritik Terbuka Rusia Terhadap Media Barat
Pernyataan Rusia juga menyinggung bagaimana media global kerap memperbesar komentar pribadi tokoh politik Amerika dan mengubahnya menjadi narasi ancaman global. “Kami tidak memiliki bukti atau catatan resmi bahwa Presiden Trump menyampaikan ancaman seperti itu. Jika benar, kami tentu akan menanggapi secara diplomatis dan strategis,” ujar pihak Kementerian Luar Negeri Rusia.
Namun, di saat bersamaan, mereka juga memperingatkan bahwa penyebaran rumor seperti ini dapat merusak stabilitas global dan memperburuk hubungan antara kekuatan besar dunia.
Konflik Retorika yang Tak Kunjung Usai
Sejak kembali aktif dalam politik menjelang Pemilu AS 2024 lalu, Trump kerap melontarkan pernyataan keras terkait Rusia, China, dan negara-negara yang dianggap “tidak sejalan” dengan kepentingan Amerika Serikat. Gaya retorikanya yang tajam kembali mengemuka saat membahas potensi ancaman terhadap sekutu-sekutu NATO.
Akan tetapi, Rusia melihat ini lebih sebagai bagian dari gaya komunikasi politik domestik Trump ketimbang kebijakan luar negeri yang serius. “Kami memahami ini lebih sebagai teatrikal politik dalam negeri AS,” lanjut pihak Rusia.
Ketegangan Global Masih Bayangi Stabilitas Internasional
Meskipun Rusia menyatakan tidak percaya pada ancaman tersebut, bukan berarti tensi global mereda. Saat ini, berbagai titik panas — dari Eropa Timur hingga Laut China Selatan — masih menjadi fokus perhatian dunia. Negara-negara besar terus meningkatkan pengawasan dan memperkuat posisi militernya, termasuk Rusia yang baru-baru ini menggelar latihan militer besar-besaran di wilayah perbatasan barat.
Ingin memahami bagaimana ketegangan internasional memengaruhi stabilitas ekonomi, nilai tukar, hingga peluang investasi? Klik di sini untuk mengakses analisis geopolitik dan ekonomi terbaru secara praktis dan terpercaya.
Meski Moskwa bersikap tenang, dunia tetap waspada. Dalam geopolitik modern, bahkan rumor pun bisa menimbulkan riak besar. Dan dalam era disinformasi, kebenaran seringkali harus digali lebih dalam dari sekadar headline.
Subscribe to my newsletter
Read articles from Berita Terhangat directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.
Written by
