Diet Nabati vs Diet Hewani: Mana yang Lebih Ramah Jantung?

Semarak4D 005Semarak4D 005
1 min read

SEMARAK4D  — Konferensi internasional “Global Heart Summit 2025” memunculkan perdebatan menarik seputar efektivitas pola makan terhadap kesehatan jantung. Para ahli gizi dari 20 negara berkumpul untuk membahas diet nabati (plant-based diet) versus diet tinggi protein hewani.

Hasil meta-analisis terhadap 45 studi global menunjukkan bahwa pola makan nabati yang kaya serat, rendah lemak jenuh, dan tinggi antioksidan mampu menurunkan risiko penyakit jantung iskemik hingga 25%. Resiko tekanan darah tinggi dan kolesterol jahat (LDL) juga menurun secara signifikan.

Namun, sebagian ahli mengingatkan agar tidak menyepelekan nilai gizi dari produk hewani tertentu. “Sumber hewani seperti ikan dan ayam tanpa kulit tetap penting sebagai asupan vitamin B12, zat besi, dan protein bioavailable,” kata Dr. Michael Tan dari Singapore Heart Institute.

Panel menyarankan pola fleksitarian, yakni menggabungkan hari-hari tanpa daging (meatless days) dan konsumsi ikan laut atau ayam tanpa lemak maksimal dua kali seminggu. Pola makan ini dinilai optimal menjaga jantung sekaligus mencukupi kebutuhan gizi tubuh.

Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan akan memperbarui pedoman gizi nasional untuk mengakomodasi pendekatan fleksibel ini guna menekan angka penyakit jantung yang terus meningkat tiap tahun.

Sumber Berita :: SEMARAK4D || LOGIN SEMARAK4D || DAFTAR SEMARAK4D || RTP SEMARAK4D || LINK ALTERNATIF SEMARAK4D || CLAIM EXTRA BONUS 200RB Di SEMARAK4D

0
Subscribe to my newsletter

Read articles from Semarak4D 005 directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.

Written by

Semarak4D 005
Semarak4D 005