Kolaborasi dengan UPI, FKT IAI Persis Garut Adakan PkM Transformasi Pendidikan Bagi Guru SMP, SMA, dan SLB


GARUT – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) IAI Persis Garut kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan kapasitas guru melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang diselenggarakan bersama Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Bertajuk “Transformasi Pendidikan melalui Inovasi Pembelajaran Mendalam Berbasis Teknologi dan Inklusivitas di Kabupaten Garut,” kegiatan ini berlangsung secara hybrid: luring pada 10 Juli 2025 di Kampus IAI Persis Garut, serta daring pada 12 hingga 14 Juli 2025 melalui platform Zoom.
Lebih dari 250 guru dari jenjang SMP, SMA, hingga SLB se-Kabupaten Garut terlibat aktif dalam pelatihan yang tersebar di tiga titik lokasi utama: Aula IAI Persis Garut, Ruang Pascasarjana, dan Aula Rusunawa. Masing-masing sesi pelatihan mengusung tema yang disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks satuan pendidikan peserta, serta didampingi oleh para narasumber ahli dari UPI dan IAI Persis Garut.
Pada pelatihan bertema “Pengembangan Kapasitas Guru dalam Bimbingan Multibudaya Berbasis Deep Learning untuk Mencegah Radikalisme di Sekolah Menengah,” para peserta mendapatkan pemaparan mendalam dari Dr. Nandang Budiman, M.Si, Dr. Aam Imaddudin, M.Pd, Dr. Ibrahim Al Hakim,M.Pd, Nadia Aulia Nadhirah, M.Pd, Azriel Muhammad Arriadi Hidayat, dan Christine Grace Yane Juwita. Pelatihan ini membekali para guru SMA dengan pendekatan bimbingan multikultural yang sensitif terhadap keberagaman serta strategi mencegah radikalisme melalui konseling reflektif dan kontekstual.
Sementara itu, pada pelatihan “Penerapan Deep Learning melalui Metode Socratik bagi Guru BK SMP,” peserta diajak memahami metode pembelajaran dan bimbingan yang lebih mendalam dan berbasis pertanyaan terbuka. Pelatihan ini dipandu oleh Guru Besar Prof. Dr. Nandang Rusmana, M.Pd, Prof, Dr. Anne Hafina, M.Pd, Dra. R. Tati Kustiawati, M.Pd, Dr.Yusi Riksa Yustiana, M.Pd, Rina Nurhudi Ramdhani, M.Pd, Berlima Pasaribu, Nia Anggara, Rikza Fadhilah, Salsabila Farah Diba, Azka Dhianti Putri, dan Humairah Azzahrah. Pendekatan Socratik yang diterapkan dalam sesi ini menantang guru BK SMP untuk menggali pemikiran kritis dan refleksi siswa melalui dialog yang bermakna.
Untuk guru-guru dari Sekolah Luar Biasa (SLB), pelatihan “Optimalisasi Kurikulum Merdeka melalui Pembelajaran Berbasis Deep Learning” di SLBN B Garut disampaikan oleh Dr. Dudi Gunawan, M.Pd, Dr, Neni Meiyani, M.Pd, Nita Nitiya Intan Tanbrin, M.Pd, , Kholizah Fitri Yansyah, Salman Zakariya Dahlan, Farah Azizah, Meylani Novitasari, dan Galuh Fazry Yanuar. Para peserta diajak merancang pembelajaran yang adaptif, responsif, dan berpihak pada karakteristik unik setiap peserta didik.
Pelatihan terakhir berjudul “Pendampingan Penerapan Deep Learning untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran pada Anak Berkebutuhan Khusus” dilaksanakan di SLBN Garut dan diikuti oleh 30 guru SLB jenjang SMA. Narasumber dalam sesi ini meliputi Prof, Dr. Endang Rochyadi, M.Pd, Dr. Oom Sitti Homdijah, M.Pd, Dr. Een Ratnanengsih, M.Pd, Zulfa Rahmanh Effendi M,Pd, Rina Maryanti,M.Pd, Salma Fauziyah, Suci Izati Syahidah, Ammara Syahira, Intan Rahma Kamila, dan Aura Cantika Cahyani Ahmad.
Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) IAI Persis Garut juga berperan aktif sebagai tim teknis, menangani registrasi, dokumentasi, pendampingan narasumber, distribusi materi, hingga publikasi kegiatan. Keterlibatan ini menjadi sarana pembelajaran berbasis pengalaman nyata yang menguatkan implementasi Tridharma perguruan tinggi.
Dr. Euis Kurniati, M.Pd., selaku Ketua Pelaksana dan Wakil Dekan III FIP UPI, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini adalah jembatan nyata antara hasil-hasil akademik dan kebutuhan masyarakat. Dekan FIP UPI, Dr. Nandang Budiman, M.Si., juga menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang erat dengan IAI Persis Garut, sekaligus mengenang momen saat berdiskusi dengan Dr. Daris Tamin tentang pendirian Prodi BKPI. “Kalau mau buka prodi BK, jangan disamakan dengan BK UPI. Harus punya ciri khas dan distingsi tersendiri,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Sementara itu, Dr. Daris Tamin, M.Pd., yang turut berperan dalam pendirian Prodi BKPI, menegaskan bahwa inovasi yang dibangun di IAI Persis Garut berangkat dari kebutuhan nyata di lapangan. Ketua Prodi BKPI, Yanti Sam Amir, M.Pd., menambahkan bahwa PkM ini adalah ruang perjumpaan nilai, semangat kolaboratif, dan pertukaran pengalaman yang saling memperkaya antara kampus dan lapangan.
Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Rektor IAI Persis Garut Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum., beserta jajaran pimpinan: Dr. Daris Tamin (Wakil Rektor I), Dr. Nurul Irfan (Wakil Rektor II), Dr. Heri M. Tohari (Wakil Rektor IV), dan Riyan Nuryadin, M.Pd.I. (Dekan FTK). Peran dosen-dosen BKPI IAI Persis Garut seperti Devi Anggraeni, Devia Nurbaeti, Hasnaa Hashunatulmarah, Sarah Robbaniyyah (Psikolog), Leili Agustina (Psikolog), dan Karima Nur Fitria juga tak kalah penting sebagai fasilitator sepanjang pelatihan.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari implementasi kerja sama formal (MoA) antara FIP UPI dan FTK IAI Persis Garut, yang antara lain akan diwujudkan melalui pembukaan kelas Program Magister kerja sama, yaitu Magister Bimbingan dan Konseling (BK) serta Magister Pendidikan Guru (MPG). Program ini membuka akses pendidikan lanjutan berkualitas bagi para guru di Kabupaten Garut, tanpa harus meninggalkan domisili mereka.
Melalui kolaborasi lintas unsur—dosen, mahasiswa, guru, dan pemangku kebijakan—PkM 2025 ini menjadi cerminan nyata bagaimana pendidikan yang berdampak lahir dari sinergi antara teori akademik dan praktik lapangan. Sebuah model pendidikan reflektif, inklusif, dan kolaboratif kini tengah tumbuh di Kab.Garut dan diharapkan terus berlanjut dalam bentuk pengajaran, penelitian, serta pengabdian yang berdampak luas dan berkelanjutan.
Subscribe to my newsletter
Read articles from Humas IAI Persis Garut directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.
Written by
