Laga Sepi Penonton, Erick Thohir Angkat Bicara: Saatnya Kita Introspeksi Dukungan untuk Garuda Muda


Rabu, 16 Juli 2025
Pertandingan antara Timnas U23 Indonesia melawan Brunei Darussalam di ajang ASEAN U23 Championship 2025 menyisakan catatan mengejutkan. Meski Indonesia keluar sebagai pemenang, laga tersebut justru berlangsung dengan jumlah penonton yang minim di stadion.
Hal ini memantik reaksi dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menanggapi fenomena tersebut dengan nada reflektif dan penuh keprihatinan.
Sepinya Tribun di Tengah Semangat Nasionalisme
Bertanding di luar negeri bukan alasan utama minimnya suporter. Beberapa laga tim nasional sebelumnya tetap ramai oleh diaspora dan pendukung setia. Namun kali ini, atmosfer pertandingan terasa dingin, tak seperti biasanya ketika Garuda Muda berlaga.
Erick Thohir tak menutup mata dan langsung menanggapi situasi ini.
“Saya paham ini bukan pertandingan besar seperti final, tapi rasa memiliki terhadap Timnas harus ditumbuhkan terus-menerus. Jangan hanya ramai saat euforia, lalu sepi saat butuh dukungan awal,” ujar Erick kepada media.
Dukungan Suporter: Masih Bersifat Musiman?
Kritik Erick cukup beralasan. Fenomena dukungan musiman terhadap tim nasional masih menjadi PR besar sepak bola Indonesia. Ramai ketika menang, senyap ketika belum juara. Padahal, menurut Erick, dukungan konsisten adalah bagian dari membangun mental juara pemain.
“Pemain butuh semangat. Butuh atmosfer. Kalau stadion kosong, mental mereka juga bisa terpengaruh,” tambahnya.
Timnas Bukan Sekadar Hiburan
Erick juga menekankan bahwa Timnas adalah proyek jangka panjang. Kemenangan demi kemenangan tak bisa hanya mengandalkan strategi pelatih dan skill pemain — tapi juga cinta dari para suporter.
PSSI telah berupaya membangun ekosistem sepak bola yang sehat. Tapi kalau fans masih hanya hadir saat “rame di medsos”, maka pembangunan ini jadi timpang.
Ingin tahu roadmap pembinaan Timnas U23, sejarah dukungan suporter ASEAN, dan bagaimana budaya sepak bola dibentuk? Klik di sini untuk insight lengkap.
Refleksi untuk Kita Semua
Pertandingan lawan Brunei mungkin tak menentukan nasib akhir. Tapi sepinya stadion jadi simbol kegagalan kita menjaga api semangat nasionalisme sepak bola.
Kini, saat Garuda Muda terus berjuang di ASEAN Championship, kita patut bertanya:
Apakah kita hanya pencinta kemenangan, atau pendukung sejati dalam suka dan duka?
Jika ingin Indonesia berjaya di Asia, kita harus mulai dari hal kecil: hadir, bersuara, dan percaya.
Subscribe to my newsletter
Read articles from Berita Terhangat directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.
Written by
