Tanah Urug: Panduan Lengkap untuk Pemilihan dan Penggunaan dalam Konstruksi

Tanah urug merupakan salah satu material penting dalam dunia konstruksi, terutama untuk pekerjaan pembuatan pondasi, landasan jalan, atau peninggian lahan. Namun, tidak semua tanah cocok digunakan sebagai urugan. Pemilihan jenis tanah yang tepat akan memengaruhi stabilitas dan daya tahan struktur bangunan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam:
✔ Jenis-jenis tanah urug dan karakteristiknya
✔ Cara memilih tanah urug yang berkualitas
✔ Proses pengurugan yang benar
✔ Harga tanah urug terbaru (2025)
✔ Masalah umum dalam pengurugan dan solusinya
1. Apa Itu Tanah Urug?
Tanah urug adalah material tanah yang dipadatkan untuk menambah ketinggian lahan, memperbaiki kontur tanah, atau sebagai dasar pondasi. Tanah ini harus memiliki komposisi yang stabil agar tidak mudah ambles atau longsor.
Kegunaan Tanah Urug dalam Konstruksi:
🔹 Peninggian Lahan (untuk daerah rawan banjir)
🔹 Pondasi Bangunan (agar lebih stabil)
🔹 Landasan Jalan (sebelum pengerasan aspal/beton)
🔹 Lapangan Olahraga (seperti stadion atau lapangan golf)
2. Jenis-Jenis Tanah Urug dan Keunggulannya
A. Tanah Padas (Tanah Merah)
✅ Ciri-ciri:
Berwarna merah kecokelatan
Tekstur padat dan liat
Tidak mudah terkikis air
✅ Kegunaan:
Ideal untuk pondasi rumah
Cocok untuk daerah dengan drainase buruk
B. Tanah Timbunan (Tanah Biasa)
✅ Ciri-ciri:
Berwarna cokelat kehitaman
Lebih mudah dipadatkan
Harga lebih ekonomis
✅ Kegunaan:
Pengurugan dasar jalan
Peninggian lahan kosong
C. Tanah Kapur
✅ Ciri-ciri:
Berwarna putih kekuningan
Bersifat porous (mudah menyerap air)
✅ Kegunaan:
Stabilisasi tanah asam
Bahan campuran untuk konstruksi tertentu
D. Tanah Pasir
✅ Ciri-ciri:
Butiran kasar
Drainase baik, tetapi kurang stabil
✅ Kegunaan:
Campuran untuk mengurangi kepadatan tanah liat
Digunakan di bawah pondasi untuk drainase
3. Cara Memilih Tanah Urug yang Berkualitas
✔ Uji Kepadatan Tanah
Gunakan alat sand cone test untuk mengukur kepadatan.
Tanah yang baik memiliki kepadatan ≥ 1,6 ton/m³.
✔ Periksa Kandungan Lumpur
- Tanah dengan lumpur > 20% tidak disarankan karena mudah ambles.
✔ Pastikan Bebas dari Bahan Organik
- Sampah atau akar tanaman dapat membusuk dan menyebabkan tanah turun.
✔ Pilih Sesuai Kebutuhan Proyek
Untuk rumah: tanah padas lebih stabil.
Untuk jalan: tanah timbunan + pasir lebih baik.
4. Proses Pengurugan yang Benar
Langkah 1: Persiapan Lahan
Bersihkan dari sampah dan tanaman.
Gali tanah lunak jika diperlukan.
Langkah 2: Penghamparan Tanah
Lapisan pertama setebal 30-50 cm, lalu dipadatkan.
Gunakan stamper atau vibratory roller untuk pemadatan.
Langkah 3: Pengecekan Kualitas
Pastikan tidak ada rongga udara.
Lakukan uji CBR (California Bearing Ratio) untuk kekuatan tanah.
Langkah 4: Finishing
Tambahkan lapisan pasir atau sirtu jika diperlukan.
Biarkan tanah stabil selama 1-2 minggu sebelum dibangun.
5. Harga Tanah Urug Terbaru (2025)
Jenis Tanah | Harga per m³ |
Tanah Padas | Rp 150.000 - Rp 250.000 |
Tanah Timbunan | Rp 100.000 - Rp 180.000 |
Tanah Kapur | Rp 120.000 - Rp 200.000 |
Tanah Pasir | Rp 80.000 - Rp 150.000 |
(Harga dapat bervariasi tergantung lokasi dan volume pembelian)
6. Masalah Umum dalam Pengurugan & Solusinya
❌ Tanah Ambles Setelah Beberapa Tahun
Penyebab: Pemadatan kurang maksimal atau kandungan lumpur tinggi.
Solusi: Gunakan tanah padas atau campur dengan sirtu.
❌ Retak pada Bangunan di Atas Tanah Urug
Penyebab: Tanah belum stabil sebelum dibangun.
Solusi: Biarkan tanah mengendap minimal 2 minggu.
❌ Genangan Air di Permukaan
Penyebab: Drainase buruk.
Solusi: Tambahkan lapisan pasir atau buat saluran air.
7. Kesimpulan
Tanah urug yang berkualitas adalah kunci keberhasilan konstruksi. Pastikan memilih jenis yang tepat, melakukan pemadatan dengan benar, dan memeriksa kestabilannya sebelum membangun.
https://katalog.inaproc.id/regoyo-tirta-kencana/harga-jual-sirtu-tanah-urug-di-surabaya-jawa-timur
Subscribe to my newsletter
Read articles from roniWeb directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.
Written by
