Penyebab dan Gejala Asam Lambung Naik

SEMARAK4D Asam lambung naik atau refluks asam terjadi saat cairan lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Hal ini dapat menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa asam di mulut, serta perut terasa penuh atau kembung. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari makanan tertentu hingga gaya hidup tidak sehat.

Salah satu penyebab utama adalah sfingter esofagus bagian bawah yang melemah. Sfingter ini seharusnya menutup setelah makanan masuk ke lambung. Bila fungsinya terganggu, asam lambung bisa naik kembali ke kerongkongan. Hal ini sering dikaitkan dengan konsumsi makanan berlemak, pedas, atau asam.

Faktor lain yang memperburuk kondisi ini adalah obesitas, kebiasaan makan malam terlalu larut, merokok, dan konsumsi alkohol. Selain itu, stres juga dipercaya dapat memicu naiknya asam lambung karena dapat memengaruhi produksi asam lambung dan pergerakan otot lambung.

Gejala asam lambung naik bisa sangat mengganggu, terutama jika terjadi secara terus-menerus. Selain sensasi panas di dada, penderita juga bisa mengalami batuk kering, suara serak, sulit menelan, hingga gangguan tidur akibat rasa tidak nyaman di dada.

Jika tidak ditangani, refluks asam yang terus-menerus dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada kerongkongan, dikenal sebagai esofagitis. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti striktur esofagus atau bahkan Barrett’s esophagus.

Pengelolaan asam lambung naik bisa dilakukan dengan perubahan gaya hidup, seperti menghindari makanan pemicu, makan dalam porsi kecil, dan tidak berbaring setelah makan. Penggunaan obat seperti antasida, penghambat H2, atau PPI (proton pump inhibitor) juga sering diresepkan dokter.

Konsultasi dengan tenaga medis penting untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, terutama jika gejala tidak membaik setelah perubahan gaya hidup dan penggunaan obat bebas.

Sumber Berita : SEMARAK4D

Rekomendasi Permainan Game Online Terpercaya 2025 SEMARAK4D