Perbedaan Kosakata Formal dan Informal dalam Bahasa Korea

ListerLister
5 min read

Bahasa Korea dikenal sebagai salah satu bahasa yang memiliki tingkat keformalan yang sangat beragam. Tidak hanya struktur kalimat dan tata bahasa, tetapi pemilihan kosakata juga sangat dipengaruhi oleh status sosial, usia, dan situasi percakapan. Bagi pelajar bahasa Korea, memahami kapan dan bagaimana menggunakan kosakata formal dan informal sangatlah penting untuk berkomunikasi dengan tepat dan sopan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara kosakata formal dan informal dalam bahasa Korea. Mulai dari penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari hingga konteks tertentu seperti lingkungan kerja atau percakapan dengan orang yang lebih tua. Pemahaman perbedaan ini bukan hanya sekadar persoalan linguistik tetapi juga mencerminkan budaya dan tata krama orang Korea.

Pentingnya Memahami Tingkat Keformalan dalam Bahasa Korea

Di Korea, tingkat keformalan dalam percakapan bukan sekadar pilihan tetapi merupakan etiket sosial. Bahasa menunjukkan hierarki dan rasa hormat, yang sangat penting terutama dalam budaya yang sangat menghargai usia dan status sosial. Kesalahan dalam penggunaan kosakata yang tepat dapat dianggap tidak sopan dan menciptakan kesalahpahaman. Karena itu, bagi orang asing atau pembelajar bahasa Korea, memahami kapan harus menggunakan bahasa formal dan kapan bisa menggunakan bahasa informal sangatlah penting.

Sebagai contoh, percakapan dengan teman sebaya atau orang yang lebih muda bisa menggunakan bahasa informal, tetapi berbicara dengan atasan atau orang yang lebih tua memerlukan kosakata formal. Hal ini juga berlaku dalam situasi resmi, seperti di kantor atau acara formal, di mana bahasa harus digunakan dengan lebih hati-hati dan terstruktur.

Contoh Kosakata Formal dan Informal

Sapaan Sehari-hari

Kosakata sapaan merupakan contoh sederhana dari perbedaan formal dan informal.

  • 안녕하세요 (annyeonghaseyo) – Sapaan formal atau sopan untuk mengatakan “halo.”

  • 안녕 (annyeong) – Sapaan informal yang biasa digunakan dengan teman dekat atau anak-anak.

Sapaan formal sering digunakan ketika pertama kali bertemu seseorang atau dalam lingkungan kerja. Sebaliknya, sapaan informal lebih santai dan hanya digunakan dalam konteks pertemanan atau dengan orang-orang yang sudah akrab.

Ungkapan Terima Kasih

  • 감사합니다 (gamsahamnida) – Terima kasih secara formal.

  • 고마워 (gomawo) – Terima kasih dalam bentuk informal.

Penggunaan ungkapan terima kasih ini sangat berbeda tergantung situasi. Jika sedang berbicara dengan orang yang tidak dikenal atau lebih tua, bentuk formal selalu menjadi pilihan yang aman. Namun, dengan teman atau keluarga dekat, bentuk informal sudah cukup.

Konteks Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, perbedaan formal dan informal sering ditemukan dalam berbagai situasi. Di tempat kerja, misalnya, Anda diharapkan menggunakan bahasa formal ketika berbicara dengan atasan. Kalimat seperti “어디 가세요?” (Eodi gaseyo?) yang berarti “Mau pergi ke mana?” lebih sopan digunakan dengan bos daripada versi informalnya, yaitu “어디 가?” (Eodi ga?).

Selain itu, dalam acara-acara resmi seperti pernikahan atau pertemuan bisnis, penggunaan bahasa formal adalah keharusan. Di sisi lain, ketika berbicara dengan sahabat, anggota keluarga yang lebih muda, atau orang yang sudah sangat dekat, penggunaan bahasa informal menunjukkan kedekatan dan kenyamanan.

Faktor Budaya dan Kesopanan dalam Bahasa Korea

Perbedaan kosakata formal dan informal tidak hanya sekadar aturan tata bahasa tetapi juga terkait erat dengan budaya kesopanan di Korea. Masyarakat Korea sangat menghargai hierarki sosial, terutama terkait usia dan jabatan. Inilah sebabnya mengapa orang Korea sering menanyakan usia ketika pertama kali bertemu. Dengan mengetahui usia seseorang, mereka dapat menentukan cara berbicara yang tepat, termasuk pemilihan kosakata yang harus digunakan.

Hal ini juga tercermin dalam penggunaan bentuk honorifik, yaitu menambahkan partikel tertentu untuk menunjukkan rasa hormat. Misalnya, penambahan "-시" (si) dalam kata kerja menunjukkan penghormatan kepada orang yang diajak bicara, seperti dalam "드시다" (deusida) yang berarti “makan” dalam bentuk sopan.

Percakapan formal dan informal ini juga menjadi salah satu topik penting dalam pembelajaran bahasa Korea di lembaga pendidikan seperti Lister. Lister menawarkan berbagai program bahasa Korea yang dirancang untuk membantu pelajar memahami perbedaan konteks formal dan informal, serta menguasai keterampilan komunikasi yang tepat. Anda bisa melihat detail programnya di https://lister.co.id/programs/korea/. Dengan memahami perbedaan ini, pelajar dapat beradaptasi lebih baik dalam berbagai situasi sosial di Korea.

Kesulitan dalam Memahami Perbedaan Formal dan Informal

Bagi pelajar asing, perbedaan antara formal dan informal dalam bahasa Korea seringkali menimbulkan kebingungan. Tidak hanya karena ada banyak aturan tata bahasa yang harus dipelajari, tetapi juga karena faktor budaya yang harus dipahami. Situasi tertentu mungkin tampak ambigu, misalnya, kapan harus beralih dari bahasa formal ke informal dalam percakapan sehari-hari.

Kesulitan ini juga diperparah dengan adanya kosakata tertentu yang hanya digunakan dalam bahasa lisan dan tidak ditemukan dalam buku teks. Oleh karena itu, pengalaman langsung dan interaksi dengan penutur asli sangat penting untuk memahami penggunaan yang tepat. Pelajar sering disarankan untuk memulai dengan bahasa formal hingga mereka cukup yakin kapan aman beralih ke bentuk informal.

Tips Mempraktikkan Penggunaan Kosakata Formal dan Informal

Agar lebih mudah memahami perbedaan ini, berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Gunakan bahasa formal pada awal perkenalan. Selalu mulailah percakapan dengan bahasa formal untuk menghindari kesan tidak sopan.

  • Perhatikan bagaimana lawan bicara berbicara. Jika mereka mulai menggunakan bahasa informal, Anda bisa menyesuaikan tingkat formalitas Anda.

  • Belajar dengan menonton drama atau film Korea. Ini cara efektif untuk memahami konteks penggunaan kosakata formal dan informal secara alami.

  • Berlatih dengan penutur asli. Berinteraksi langsung dengan orang Korea adalah cara terbaik untuk menguasai perbedaan ini.

Kesimpulan

Perbedaan antara kosakata formal dan informal dalam bahasa Korea bukan hanya masalah linguistik tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya Korea. Pemahaman yang tepat tentang perbedaan ini sangat penting agar pelajar atau penutur asing dapat berkomunikasi dengan sopan dan tepat dalam berbagai situasi. Dengan belajar memahami konteks penggunaan dan faktor budaya yang melatarinya, Anda akan lebih siap beradaptasi dan berinteraksi dengan masyarakat Korea.

Pelajari dan praktikkan dengan tekun, dan seiring waktu, Anda akan merasa lebih nyaman menggunakan bahasa Korea, baik dalam bentuk formal maupun informal. Ini bukan hanya tentang belajar bahasa, tetapi juga tentang menghormati budaya dan tradisi yang melekat dalam setiap kata yang Anda ucapkan.

0
Subscribe to my newsletter

Read articles from Lister directly inside your inbox. Subscribe to the newsletter, and don't miss out.

Written by

Lister
Lister